Watu Pinawetengan Warisan Leluhur Minahasa yang Kini Resmi Cagar Budaya

MANADO.NEWS – Menjelang akhir masa jabatannya, Penjabat (Pj) Bupati Minahasa, Dr. Noudy Tendean, SIP, MSi, mengukuhkan Watu Pinawetengan sebagai cagar budaya resmi.
Keputusan ini dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 123 Tahun 2025, yang ditandatangani pada 18 Februari 2025 di ruang kerja Pj Bupati Minahasa.
Keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian kajian mendalam serta mengikuti regulasi yang berlaku, termasuk:
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
- Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Registrasi Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya
Menurut Dr. Noudy Tendean, langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya bangsa. Dengan adanya perlindungan hukum, situs ini dapat terjaga dengan baik dan tetap menjadi bagian dari identitas masyarakat Minahasa.
“Perlindungan terhadap cagar budaya bertujuan untuk melestarikan warisan bangsa, memperkuat identitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, langkah ini juga menjadi bagian dari strategi memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di tingkat internasional,” ujarnya dikutip dari RRI pada Senin, 24 Februari 2025.
Penetapan ini juga diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam pelestarian budaya serta membuka peluang bagi sektor pariwisata dan edukasi sejarah di Minahasa.
Mengenal Watu Pinawetengan: Simbol Sejarah dan Identitas Minahasa
Sejarah Watu Pinawetengan
Watu Pinawetengan adalah sebuah batu besar yang diyakini sebagai tempat musyawarah leluhur suku Minahasa. Di tempat inilah nenek moyang Minahasa membagi wilayah dan menetapkan aturan sosial yang menjadi dasar kehidupan masyarakat hingga saat ini.
Menurut sejarah, batu ini telah digunakan sejak zaman prasejarah sebagai tempat perundingan antar sub-etnis Minahasa. Relief yang terpahat pada batu ini diyakini menggambarkan berbagai aspek kehidupan sosial dan kepercayaan leluhur Minahasa.
Nilai Budaya dan Kepercayaan Masyarakat Minahasa
Bagi masyarakat Minahasa, Watu Pinawetengan tidak hanya memiliki nilai sejarah tetapi juga makna spiritual yang mendalam. Banyak masyarakat lokal yang meyakini bahwa batu ini adalah pusat energi leluhur dan sering dijadikan tempat ritual adat.
Beberapa kepercayaan masyarakat terkait Watu Pinawetengan meliputi:
- Tempat pertemuan dan kesepakatan leluhur Minahasa
- Simbol pemersatu berbagai sub-suku Minahasa
- Pusat energi spiritual yang dihormati oleh masyarakat adat
Daya Tarik Wisata Sejarah dan Budaya
Sebagai salah satu situs bersejarah terpenting di Sulawesi Utara, Watu Pinawetengan memiliki daya tarik bagi para peneliti, sejarawan, serta wisatawan yang tertarik pada budaya Minahasa.
Wisatawan yang berkunjung ke situs ini akan disuguhkan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, serta kesempatan untuk melihat langsung relief kuno yang terpahat di batu.
Manfaat Penetapan Watu Pinawetengan sebagai Cagar Budaya
Perlindungan dan Pelestarian Sejarah
Sebagai cagar budaya resmi, Watu Pinawetengan akan mendapatkan perlindungan lebih lanjut dalam hal konservasi, penelitian, dan edukasi. Pemerintah daerah akan memastikan bahwa situs ini tetap terjaga dari ancaman kerusakan, perusakan, atau eksploitasi berlebihan.
Peningkatan Pariwisata Budaya
Status cagar budaya ini juga dapat mendorong pengembangan sektor pariwisata sejarah dan budaya. Dengan promosi yang lebih luas, wisatawan dari dalam dan luar negeri dapat lebih mengenal sejarah Minahasa. Hal ini juga berpotensi membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Meningkatkan Kesadaran Budaya Masyarakat
Penetapan ini menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya menjaga sejarah dan warisan budaya. Dengan sosialisasi yang baik, masyarakat dapat lebih menghargai dan terlibat dalam pelestarian situs bersejarah.
Memperkuat Identitas dan Jati Diri Bangsa
Sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia, Watu Pinawetengan menjadi simbol penting dalam memperkuat karakter bangsa. Pelestarian situs ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat yang ingin menjaga warisan leluhur.
Dampak Positif bagi Minahasa dan Indonesia
Penetapan ini membawa beragam dampak positif, baik bagi Kabupaten Minahasa maupun Indonesia secara keseluruhan:
Mengangkat Minahasa sebagai Destinasi Wisata Budaya
Dengan status cagar budaya, Minahasa bisa semakin dikenal sebagai pusat wisata sejarah dan budaya. Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pelaku industri pariwisata untuk menciptakan paket wisata edukasi yang menarik.
Peningkatan Ekonomi Lokal
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, masyarakat sekitar dapat mengembangkan usaha lokal, seperti:
- Kuliner khas Minahasa
- Suvenir budaya
- Jasa pemandu wisata
Pendidikan Sejarah yang Lebih Baik
Keberadaan situs ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dalam kurikulum sejarah, terutama bagi sekolah-sekolah di Sulawesi Utara. Generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai sejarah serta budaya Minahasa.
Watu Pinawetengan, Warisan Budaya yang Harus Dijaga
Penetapan Watu Pinawetengan sebagai cagar budaya Minahasa adalah langkah penting dalam melestarikan sejarah dan budaya lokal. Dengan adanya perlindungan lebih lanjut, situs ini akan tetap terjaga dan menjadi pusat edukasi sejarah serta daya tarik wisata budaya di Indonesia.
Diharapkan, keputusan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk lebih memperhatikan warisan budayanya, sehingga seluruh peninggalan bersejarah di Indonesia dapat dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran dalam melindungi dan melestarikan cagar budaya. Mari kita bersama-sama menjaga warisan leluhur agar tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa depan. ***