Habib Rizieq Serukan Pesan Damai Usai Pemilu 2024 di Reuni 212

MANADO.NEWS – Pada hari Senin, 2 Desember 2024, acara Reuni Akbar 212 yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, menjadi saksi pentingnya seruan dari Habib Rizieq Shihab untuk persatuan umat Islam pasca gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dalam pidato yang penuh semangat, Habib Rizieq mengajak umat Islam di Indonesia untuk menjaga keharmonisan dan saling menghormati, meskipun ada perbedaan dalam pilihan politik.
Pesan Persatuan dalam Keberagaman Politik
Habib Rizieq menyampaikan bahwa meskipun Pilpres dan Pilkada telah selesai, penting bagi umat Islam untuk tetap menjaga persatuan di tengah keberagaman pilihan politik yang ada.
BACA JUGA: Profil Oskar Manoppo, Aktifis HMI yang Tumbangkan Petahana di Pilkada Boltim 2024
Ia menekankan bahwa perbedaan dalam memilih pemimpin merupakan hal yang wajar dalam sistem demokrasi, namun yang paling penting adalah menjaga ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan sebagai sesama umat.
Menurutnya, keberagaman dalam pilihan politik seharusnya tidak menjadi pemecah belah umat. Sebaliknya, perbedaan tersebut harus dilihat sebagai suatu bentuk kebebasan berpendapat yang dihormati.
Habib Rizieq juga menegaskan bahwa persatuan umat Islam adalah kunci dalam menghadapi tantangan-tantangan besar yang ada di Indonesia.
Reuni 212: Momentum untuk Membangun Keharmonisan
Reuni Akbar 212, yang menjadi agenda tahunan bagi umat Islam di Indonesia, bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali pentingnya persatuan dan kekuatan kolektif umat.
Dalam acara ini, Habib Rizieq tidak hanya menyerukan pentingnya menjaga kerukunan umat Islam, tetapi juga mengajak seluruh umat untuk berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Dengan menggunakan platform besar seperti Reuni 212, Habib Rizieq berharap pesan-pesan kebersamaan dan perdamaian bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
Dalam pidatonya, ia juga menekankan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan persatuan, dan sudah seharusnya umat Islam menjadi contoh teladan dalam menjaga perdamaian.
Menghormati Perbedaan, Menguatkan Persatuan
Setelah Pemilu dan Pilkada yang menegangkan, tak sedikit umat Islam yang mungkin merasa terpecah belah akibat perbedaan pilihan politik.
Namun, Habib Rizieq mengingatkan kembali bahwa hal terpenting adalah bagaimana umat Islam bisa kembali bersatu dalam kerangka ukhuwah Islamiyah, tanpa dibayangi oleh perbedaan pilihan politik.
“Saatnya kita saling menghormati, saling menghargai, dan bekerja sama untuk kemaslahatan umat. Pilpres dan Pilkada sudah selesai, sekarang saatnya kita fokus pada bagaimana membangun Indonesia yang lebih baik, tanpa ada perpecahan,” ujar Habib Rizieq dalam orasinya, dikutip dari PMJ News.
Membangun Indonesia yang Lebih Baik Melalui Persatuan
Habib Rizieq juga menambahkan bahwa persatuan umat Islam akan memberikan dampak yang besar bagi pembangunan bangsa. Dengan bersatu, umat Islam memiliki kekuatan untuk memberikan kontribusi nyata dalam berbagai sektor, mulai dari sosial, ekonomi, hingga politik.
Ia mengajak umat Islam untuk tidak hanya memperjuangkan kepentingan politik, tetapi juga untuk terus berjuang demi kepentingan umat secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari aksi sosial, umat Islam diharapkan dapat terus berperan aktif dalam menciptakan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera. Melalui persatuan, segala bentuk tantangan yang dihadapi bisa dihadapi bersama dengan lebih mudah.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Harmonis
Pernyataan Habib Rizieq dalam Reuni 212 2024 menjadi sinyal kuat bagi umat Islam di Indonesia untuk melangkah bersama menuju masa depan yang lebih harmonis.
Ia berharap agar setiap perbedaan tidak dijadikan alasan untuk saling bermusuhan, melainkan sebagai sarana untuk memperkuat ikatan persaudaraan antar sesama.
“Mari kita jadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan sebagai pemecah belah. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” seru Habib Rizieq dalam orasi yang memotivasi ribuan peserta Reuni 212 di Monas.
Dengan semangat persatuan yang tinggi, umat Islam diharapkan dapat melangkah maju bersama, tidak hanya untuk kepentingan politik, tetapi untuk kemajuan dan kebaikan bersama di tanah air tercinta, Indonesia. ***