
MANADO.NEWS – Pada tahun 2025, BYD, produsen mobil listrik terkemuka asal Shenzhen, berencana menghadirkan fitur Navigate on Autopilot (NOA) di seluruh lini kendaraannya. Kebijakan ini merupakan langkah besar BYD untuk “mendemokratisasi” teknologi Level 2+ smart driving yang sebelumnya hanya tersedia pada kendaraan premium. Bahkan, fitur ini implementasinya pada kendaraan listrik ekonomis seperti BYD Seagull, yang harganya sekitar 68.900 yuan (setara 9.500 USD).
Langkah ini menunjukkan keseriusan BYD untuk bersaing di sektor teknologi otomotif pintar, mengingat sebelumnya perusahaan ini lebih unggul dalam penjualan kendaraan listrik, tetapi tertinggal dalam pengembangan perangkat lunak dan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS).
Investasi Besar Teknologi ADAS Fitur Autopilot BYD
Pada tahun 2023, BYD memulai transformasi besar dengan membentuk tim khusus untuk pengembangan ADAS smart driving, yang kini telah memiliki 1.300 anggota. Pada Januari 2024, BYD mengumumkan investasi sebesar 100 miliar yuan (sekitar 13,6 miliar USD) untuk mempercepat pengembangan teknologi ini.
Teknologi ADAS yang sementara pengembangan pada BYD mencakup dua fitur utama:
- CNOA (City Navigate on Autopilot) untuk navigasi otomatis di lingkungan perkotaan.
- HNOA (Highway Navigate on Autopilot) untuk navigasi otomatis di jalan tol.
Langkah ini membuat industri otomotif terkejut, karena tidak banyak yang mengira BYD dapat bergerak secepat ini. Jika rencana peluncuran teknologi ADAS BYD di paruh pertama 2025 berhasil, ini akan menjadi pencapaian besar dalam waktu singkat.
Perkembangan Fitur Autopilot BYD di Semua Lini Kendaraan
Pada 2025, BYD berencana mengintegrasikan algoritma ADAS yang penerapannya secara internal ke seluruh lini kendaraan, mulai dari mobil ekonomis seperti BYD Seagull hingga kendaraan mewah seperti Yangwang U8. Berikut adalah beberapa tingkatan ADAS yang menjadi andalan BYD:
1. DiPilot 100 (Entry-Level)
- Fitur NOA dasar dengan performa 100 TOPS (trillion operations per second).
- Didukung chip Nvidia Drive N Orin atau Horizon Robotics Journey 5.
2. DiPilot 300 (Mid-Tier)
- Fitur HNOA semi-otomatis untuk jalan tol.
- Menggunakan satu lidar dan chip Nvidia Orin X dengan performa 300 TOPS.
3. DiPilot 600 (High-End)
- Fitur lengkap CNOA dan HNOA dengan kemampuan mengemudi Level 3.
- Dilengkapi lidar ganda, dua chip Nvidia Orin X, dan performa 508 TOPS.
Kompetisi di Pasar Otomotif Spesifikasi Jadi Kunci
Industri otomotif, terutama sektor kendaraan listrik, akan terus menghadapi persaingan ketat pada 2025. Namun, persaingan ini tidak lagi hanya soal harga, melainkan juga fitur teknologi. Produsen otomotif berlomba-lomba menawarkan konfigurasi ADAS terbaik, bahkan pada kendaraan dengan harga terjangkau.
BYD telah melangkah lebih jauh dengan melengkapi kendaraan di kisaran harga 100.000 yuan (13.600 USD) dengan sistem kamera canggih 7/11. Sistem ini terdiri dari:
- 7 kamera jarak jauh untuk pengawasan berkendara.
- 4 kamera wide-angle untuk kebutuhan parkir dan manuver sempit.
Target Produksi dan Penjualan 2025
Pada tahun 2025, BYD menargetkan menjual 5,5 juta unit kendaraan. Untuk mendukung ambisi ini, BYD telah memesan 1 juta chip dari Nvidia dan Horizon Robotics. Fitur urban NOA diharapkan menjadi standar pada kendaraan dengan harga 150.000 yuan (20.500 USD), sedangkan fitur highway NOA mulai tersedia pada kendaraan di level 100.000 yuan.
Transformasi Teknologi untuk Semua Kalangan
Dengan langkah agresif ini, BYD tidak hanya mengejar dominasi di pasar kendaraan listrik, tetapi juga membangun reputasi sebagai inovator teknologi. Tujuan “mendemokratisasi” teknologi autopilot melalui ADAS menjadikan fitur pintar ini lebih terjangkau, bahkan bagi konsumen kelas menengah.
Pada tahun 2025, BYD, produsen mobil listrik terkemuka asal Shenzhen, berencana menghadirkan fitur Navigate on Autopilot (NOA) di seluruh lini kendaraannya. Kebijakan ini merupakan langkah besar BYD untuk “mendemokratisasi” teknologi Level 2+ smart driving yang sebelumnya hanya tersedia pada kendaraan premium. ***