Ototek

Sony Walkman: Kisah Ikonik Revolusi Musik Portabel Global

MANADO.NEWSSony Walkman bukan sekadar perangkat teknologi biasa, melainkan inovasi revolusioner yang membawa perubahan besar dalam budaya mendengarkan musik.

Seperti dilansir dari Tech Spot pada Minggu, 15 Desember 2024, sebelum hadirnya Walkman, mendengarkan musik adalah aktivitas sosial yang dilakukan bersama-sama.

Kehadiran Sony Walkman pada akhir 1970-an mengubah persepsi itu dengan memperkenalkan pengalaman mendengarkan musik secara pribadi, kapan saja, dan di mana saja.

Lahirnya Sony Walkman: Ide Brilian dari Sony

Pada tahun 1978, Sony meluncurkan pemutar kaset stereo TC-D5 berukuran laptop. Salah satu pendiri Sony, Masaru Ibuka, kerap membawanya dalam perjalanan menggunakan headphone. Dari sini muncul ide: bagaimana jika menciptakan pemutar kaset portabel yang lebih kecil dan hanya untuk mendengarkan musik?

Ibuka mengambil inspirasi dari Pressman, perangkat perekam kaset genggam keluaran Sony pada tahun yang sama. Ia kemudian memodifikasi perangkat tersebut dengan menghilangkan speaker, menonaktifkan fitur rekam, dan menambahkan amplifier stereo.

Dari eksperimen sederhana ini, lahirlah perangkat pertama Sony Walkman, TPS-L2. Namun, satu tantangan tersisa: headphone di masa itu terlalu berat dan tidak praktis. Sony pun mengembangkan MDL-3L2, headphone on-ear seberat hanya 50 gram, yang membuat Walkman menjadi lebih nyaman digunakan.

Peluncuran Walkman dan Normalisasi Headphone di Publik

Sony resmi meluncurkan Walkman TPS-L2 pada 1 Juli 1979 di Jepang. Awalnya, penjualan produk ini lambat. Dalam satu bulan pertama, hanya 3.000 unit yang berhasil terjual. Pada masa itu, memakai headphone di tempat umum dianggap aneh, mirip seperti memakai kacamata hitam di dalam ruangan.

Untuk mengatasi persepsi tersebut, Sony meminta para pegawainya menggunakan Walkman di kereta dan tempat umum. Upaya ini membuahkan hasil; pada akhir Agustus, seluruh 30.000 unit Walkman yang diproduksi telah ludes terjual.

BACA JUGA:  Maextro S800 Sedan Mewah Huawei Fitur Crab Walk

Ketika Sony memutuskan untuk memperkenalkan Walkman ke pasar global, mereka sempat menggunakan nama Soundabout di Amerika Serikat dan Stowaway di Inggris. Namun, wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang telah lebih dulu mengenalkan nama Walkman, sehingga Sony akhirnya mempertahankan nama tersebut di seluruh dunia.

Walkman: Dari Generasi ke Generasi

Walkman terus berkembang, menghadirkan berbagai model dan fitur tambahan. Salah satu inovasi penting adalah Walkman II yang diluncurkan pada tahun 1981. Dengan desain yang lebih ringkas dan klip sabuk praktis, Walkman II berhasil mempopulerkan pemutar kaset pribadi secara global.

Inovasi Unggulan dari Sony Walkman

  1. Walkman Sports Series
    Seri ini terkenal dengan desain tahan goncangan dan air. Dengan warna kuning cerah yang khas, Walkman Sports sukses memanfaatkan tren olahraga aerobik yang booming pada 1980-an.
  2. Peningkatan Desain dan Fungsi
    Pada 1983, Walkman menjadi semakin ringkas, hampir seukuran kaset yang diputar, dan dilengkapi dengan headset in-ear untuk kenyamanan ekstra.
  3. Walkman dalam Budaya Populer
    Walkman muncul dalam berbagai film ikonik, seperti The Terminator, Footloose, dan Back to the Future. Momen ini memperkuat citra Walkman sebagai simbol gaya hidup modern dan inovasi teknologi.

Era Kaset dan Fenomena Mixtape

Walkman membawa era baru dalam menikmati musik melalui kaset analog. Salah satu keunggulan kaset adalah kemampuannya untuk merekam lagu-lagu favorit dari radio atau kaset lainnya. Inilah awal mula tren membuat “mixtape”, yang bisa disebut sebagai versi fisik dari playlist musik di era digital.

Membuat dan berbagi mixtape menjadi cara populer untuk mengekspresikan perasaan dan selera musik. Meski sederhana, proses ini mencerminkan koneksi emosional yang kuat dengan musik, sesuatu yang dimungkinkan oleh kehadiran Walkman.

BACA JUGA:  BMW X3 Long-Wheelbase Resmi Diproduksi di China, Begini Keunggulannya

Persaingan Teknologi: Walkman, Discman, dan MiniDisc

Meskipun Walkman mendominasi pasar pemutar musik portabel selama dua dekade, Sony tetap berusaha menghadirkan teknologi baru. Pada tahun 1984, Sony meluncurkan Discman, pemutar musik berbasis CD.

Namun, pada awalnya Discman memiliki keterbatasan:

  • CD masih mahal dan jarang dimiliki konsumen.
  • Model awal berukuran besar dan sulit mencegah lag akibat goncangan fisik.

Di tahun 1992, Sony memperkenalkan MiniDisc, format digital berbentuk kotak yang lebih kecil dan tahan lama. Sayangnya, MiniDisc kurang populer di Amerika Serikat karena adanya Audio Home Recording Act, yang membatasi perekaman lagu digital. Meski begitu, format ini sukses di Jepang hingga awal 2000-an.

Kemunduran Walkman dan Warisan yang Abadi

Memasuki era 2000-an, Sony meluncurkan Network Walkman berbasis flash memory. Namun, Sony terlambat merespons dominasi format MP3, sementara pesaing seperti Apple iPod sukses merebut pasar dengan fitur yang lebih mudah digunakan.

Pada tahun 2010, Sony resmi menghentikan produksi cassette Walkman setelah berhasil menjual lebih dari 200 juta unit di seluruh dunia. Ironisnya, meskipun Network Walkman yang memicu kejatuhan merek tersebut, lini produk ini tetap bertahan hingga kini dengan model modern yang mendukung audio digital berkualitas tinggi.

Sony Walkman adalah perangkat yang tidak hanya merevolusi teknologi, tetapi juga budaya mendengarkan musik di seluruh dunia. Dengan memperkenalkan konsep musik pribadi, Walkman membuka jalan bagi inovasi berikutnya, seperti CD player, MP3 player, dan smartphone modern.

Warisan Walkman tetap hidup sebagai simbol perubahan zaman: dari kaset analog hingga format digital. Tanpa Walkman, dunia musik mungkin tidak akan se-portabel dan se-personal seperti sekarang ini. ***

Back to top button