Makna Lilin Paskah Simbol yang Sering Diabaikan Umat Kristen

MANADO.NEWS – Makna lilin dalam setiap perayaan Paskah selalu menjadi momen yang sangat dinanti oleh umat Kristiani.
Hari Raya ini bukan hanya memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, melainkan juga merupakan lambang kemenangan kehidupan atas maut. Salah satu simbol terpenting dalam perayaan ini adalah lilin Paskah.
Lilin ini bukan hanya benda hias dalam liturgi malam Paskah. Ia memiliki makna yang kaya secara teologis, historis, dan simbolis.
Lilin Paskah berbicara tentang terang Kristus yang tak pernah padam, tentang harapan baru, dan tentang hidup kekal yang dijanjikan-Nya kepada setiap umat yang percaya.
Apa Itu Lilin Paskah?
Lilin Paskah adalah lilin besar yang digunakan secara khusus dalam perayaan Vigili Paskah – yaitu misa malam menjelang Hari Raya Paskah.
Dalam tradisi Gereja Katolik dan juga banyak Gereja Kristen lainnya, lilin ini menjadi pusat dari perayaan karena menjadi simbol utama Kristus yang bangkit dan terang dunia.
Biasanya, lilin ini terbuat dari lilin murni dan memiliki ukuran yang lebih besar dari lilin biasa. Permukaannya dihiasi dengan simbol-simbol sakral seperti salib, huruf Alpha (Α) dan Omega (Ω), serta angka tahun liturgi saat ini.
Selain itu, lilin ini sering dilengkapi dengan lima paku dupa yang melambangkan luka-luka Kristus saat penyaliban.
Makna Simbolik Lilin Paskah
1. Kristus sebagai Terang Dunia
Dalam Injil Yohanes 1:5 dikatakan, “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.”
Lilin Paskah melambangkan terang Kristus yang menyinari dunia yang gelap oleh dosa. Saat lilin ini dinyalakan dari api baru dan dibawa masuk ke dalam gereja yang gelap gulita, umat merasakan secara simbolis bagaimana terang Kristus menembus kegelapan dunia dan hati manusia.
2. Kebangkitan dan Kemenangan Atas Maut
Kristus telah bangkit! Inilah inti dari perayaan Paskah. Penyalaan lilin di malam gelap menjadi lambang kuat bahwa hidup telah mengalahkan kematian.
Cahaya lilin ini mengingatkan kita bahwa maut bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari kehidupan kekal bersama Kristus.
3. Hadirnya Kristus di Tengah Umat-Nya
Selama masa Paskah – yang berlangsung selama 50 hari hingga Pentakosta – lilin Paskah selalu dinyalakan dalam setiap misa.
Kehadirannya menjadi pengingat bahwa Kristus yang telah bangkit senantiasa hadir dan menyertai umat-Nya.
Bahkan di luar masa Paskah, lilin ini digunakan dalam sakramen baptis dan misa pemakaman sebagai simbol kehadiran Kristus dari awal hingga akhir kehidupan umat beriman.
Ritual Penyalaan Lilin Paskah dalam Liturgi
Penyalaan lilin Paskah dimulai dalam Vigili Paskah, biasanya dilakukan di luar gereja pada malam hari.
Upacara ini dimulai dengan pemberkatan api baru oleh imam. Api baru ini adalah simbol kehidupan baru yang dibawa oleh kebangkitan Kristus.
Dari api ini, lilin Paskah dinyalakan, lalu imam atau diakon membawa lilin masuk ke dalam gereja yang masih dalam keadaan gelap.
Selama prosesi, lilin diangkat tinggi dan imam menyatakan, “Kristus, terang dunia.” Jemaat menjawab, “Syukur kepada Allah.”
Kemudian umat menyalakan lilin kecil dari lilin Paskah, hingga seluruh gereja dipenuhi cahaya. Ini melambangkan penyebaran terang Kristus ke seluruh dunia, melalui setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Simbol-Simbol pada Lilin Paskah dan Artinya
Lilin Paskah biasanya tidak polos. Di permukaannya terdapat lambang-lambang suci yang memiliki arti mendalam:
Salib: Simbol utama pengorbanan dan keselamatan. Melalui salib, Kristus menyelamatkan dunia.
Alpha dan Omega: Dua huruf dari alfabet Yunani yang berarti “yang pertama dan yang terakhir”. Ini mengacu pada pernyataan Kristus dalam Kitab Wahyu bahwa Dia adalah awal dan akhir dari segala sesuatu.
Angka Tahun: Menunjukkan bahwa Kristus hadir di setiap masa, termasuk tahun di mana lilin digunakan.
Lima paku dupa: Melambangkan lima luka Kristus saat disalibkan – kedua tangan, kedua kaki, dan lambung. Biasanya paku ini ditanam di titik-titik salib pada lilin.
Lilin Paskah dalam Sakramen Gereja
1. Sakramen Baptis
Dalam baptisan, lilin kecil dinyalakan dari lilin Paskah dan diberikan kepada orang yang dibaptis. Imam berkata, “Terimalah terang Kristus.”
Hal ini menandakan bahwa orang yang dibaptis telah menerima terang iman dan dipanggil untuk hidup dalam terang itu sepanjang hidupnya.
Bagi bayi yang dibaptis, orang tua dan wali baptis menerima lilin tersebut sebagai tanda tanggung jawab untuk membimbing anak dalam terang iman Kristiani.
2. Sakramen Pemakaman
Dalam misa arwah atau pemakaman, lilin Paskah juga ditempatkan dekat peti jenazah. Ini menjadi simbol bahwa orang yang meninggal tetap hidup dalam terang Kristus.
Ia meninggal dalam iman dan pengharapan akan kebangkitan, seperti Kristus yang telah bangkit dari maut.
Menghidupi Makna Lilin Paskah dalam Kehidupan Sehari-hari
Lilin Paskah bukan sekadar elemen liturgis. Ia adalah panggilan untuk hidup dalam terang, menjauhi kegelapan dosa, dan menjadi terang bagi sesama.
Umat Kristiani diajak untuk menjadi saksi kebangkitan Kristus dalam kehidupan nyata: melalui kasih, pengampunan, pelayanan, dan kebaikan hati.
Setiap umat dipanggil untuk meneruskan nyala terang yang telah mereka terima dari Kristus kepada dunia.
Ini bisa diwujudkan dalam hal-hal sederhana seperti membantu sesama, menjadi teladan hidup, atau membawa damai dalam lingkungan sekitar.
Simbol Cahaya dan Kebangkitan Kristus
Makna lilin Paskah jauh lebih dalam dari sekadar lilin besar dalam misa malam Paskah. Ia menjadi lambang nyata dari terang Kristus yang hidup, kemenangan atas maut, serta pengharapan akan hidup kekal.
Melalui simbol ini, umat diingatkan bahwa mereka telah dipanggil untuk berjalan dalam terang, menjadi terang, dan membawa terang itu ke seluruh penjuru dunia.
Paskah bukan hanya satu hari dalam setahun. Ini adalah ajakan untuk pembaruan hidup setiap hari dalam terang kebangkitan.
Maka, ketika kamu melihat lilin Paskah menyala, biarkan hatimu juga menyala dengan semangat iman, pengharapan, dan kasih. ***