Danantara dan Bank Emas Gebrakan Prabowo Subianto untuk Ekonomi RI

MANADO.NEWS – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan Badan Pengelola Investasi Danantara pada 24 Februari 2025. Dua hari berselang, tepatnya pada 26 Februari 2025, Indonesia akan mencatat sejarah baru dengan peluncuran bank emas pertama di negeri ini.
Dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin 17 Februari 2025, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pembentukan bank emas merupakan bagian dari strategi memperkuat pengelolaan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE) di dalam negeri.
Dilansir dari ANTARA pada Selasa, 18 Februari 2025, Bank emas tersebut direncanakan mulai beroperasi pada 26 Februari 2025.
Payung Hukum Bank Emas Disiapkan OJK
Untuk mendukung kelancaran kegiatan bank emas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyiapkan regulasi berupa Peraturan OJK (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion. Aturan ini menjadi pedoman utama bagi lembaga jasa keuangan (LJK) dalam menjalankan bisnis yang berkaitan dengan emas.
POJK tersebut mencakup berbagai aspek penting, seperti:
- Cakupan kegiatan usaha bulion, termasuk simpanan, perdagangan, pembiayaan, dan penitipan emas.
- Persyaratan bagi lembaga jasa keuangan untuk menjadi penyelenggara usaha bulion.
- Proses perizinan dan pentahapan pelaksanaan kegiatan usaha bulion.
- Penerapan prinsip kehati-hatian dalam seluruh kegiatan usaha bulion.
Regulasi ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), yang mengamanatkan LJK untuk berpartisipasi dalam bisnis bulion di Indonesia.
Makna di Balik Nama “Danantara”
Nama Danantara merupakan akronim dari Daya Anagata Nusantara, yang memiliki makna filosofis mendalam.
- Daya berarti energi atau kekuatan.
- Anagata berarti masa depan.
- Nusantara merujuk pada Indonesia sebagai tanah air.
Danantara diharapkan menjadi kekuatan baru yang mampu mendorong perekonomian nasional melalui pengelolaan dana investasi yang lebih modern dan fleksibel.
Dampak Positif bagi Ekonomi Nasional
Dengan hadirnya Badan Pengelola Investasi Danantara, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan BUMN terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN). Struktur investasi yang lebih fleksibel memungkinkan Danantara menarik lebih banyak investor serta menjalin kerja sama dengan mitra strategis yang dapat mendukung pertumbuhan BUMN.
Sementara itu, keberadaan bank emas diharapkan mampu memperkuat cadangan devisa hasil ekspor sumber daya alam. Dengan DHE yang tersimpan di dalam negeri, stabilitas ekonomi dapat lebih terjaga, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar keuangan global.
Menuju Era Baru Keuangan Indonesia
Peluncuran Danantara dan bank emas ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat sektor keuangan nasional. Selain menciptakan peluang baru di sektor investasi dan perbankan, kedua lembaga ini juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang lebih tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi. ***