MANADO.NEWS – Pemerintah Indonesia berencana memperkuat perlindungan media sosial sebelum menetapkan batas usia pengguna. Langkah ini diambil untuk mencegah anak-anak di bawah umur mengakses media sosial.
Saat ini, pemerintah sedang menyusun peraturan terkait media sosial, termasuk batas usia minimum untuk pengguna, yang sejalan dengan kebijakan di negara lain, seperti Australia. Negara tersebut telah membatasi akses anak di bawah usia 16 tahun ke platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.
Pedoman Perlindungan Media Sosial di Indonesia
Pemerintah berencana menerapkan pedoman sementara yang wajib diikuti oleh platform digital sebelum undang-undang disahkan. Tujuannya adalah untuk melindungi anak-anak Indonesia dari konten negatif yang berpotensi membahayakan kesehatan fisik, mental, dan moral mereka.
“Platform media sosial harus mematuhi aturan perlindungan yang kami tetapkan demi memastikan keselamatan anak-anak di Indonesia,” kata Menteri Komunikasi Meutya Hafid.
Tanggapan Publik terhadap Kebijakan Ini
Rencana ini mendapat tanggapan beragam. Sebagian orang tua menyambut baik kebijakan pemerintah, mengingat tingginya kasus eksploitasi dan perundungan di dunia maya. Namun, beberapa aktivis hak anak mengingatkan bahwa meskipun perlindungan penting, hak anak untuk mengakses informasi dan berekspresi juga harus diperhatikan.
Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan sepenuhnya membatasi akses anak-anak. Sebaliknya, tujuan utamanya adalah meningkatkan elemen keamanan di dunia maya dan membangun sistem pengawasan yang lebih baik.
Komitmen Indonesia untuk Ekosistem Digital yang Aman
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, terutama untuk anak-anak. Pemerintah juga melibatkan orang tua, sekolah, dan penyedia platform digital untuk bekerja sama dalam memastikan penggunaan media sosial yang aman.
Dengan pedoman perlindungan media sosial ini, diharapkan masa depan dunia maya Indonesia menjadi lebih aman dan sehat bagi anak-anak. Keamanan digital akan menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang dibuat, memastikan generasi muda dapat mengakses internet tanpa terpapar ancaman.
