Harga Beras Stabil 2024 Ternyata Ini Rahasia Pemerintah

Redaksi Manado News
3 Min Read
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi berinteraksi dengan warga. (Foto: ANTARA)

MANADO.NEWS – Menjelang akhir tahun 2024, harga beras nasional dinilai relatif stabil. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo, yang menyebutkan cadangan pangan pemerintah yang mencukupi menjadi faktor utama stabilitas harga.

Arief menegaskan bahwa situasi ini cukup berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana harga beras cenderung melonjak saat mendekati akhir tahun.

Namun, untuk tahun ini, langkah-langkah antisipatif yang dilakukan pemerintah mampu menjaga harga beras stabil pada akhir 2024 tetap terkendali.

Kondisi Harga Beras Terkini

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pada pukul 14.00 WIB, kondisi harga beras di tingkat pedagang eceran secara nasional adalah sebagai berikut:

  • Beras premium tercatat stabil di angka Rp15.370 per kg.
  • Beras medium mengalami kenaikan kecil sebesar 0,07 persen atau naik Rp10, menjadi Rp13.470 per kg.
  • Sementara itu, beras SPHP Bulog justru mengalami penurunan 0,08 persen atau turun Rp10, menjadi Rp12.490 per kg.

Stabilitas ini dianggap sebagai kabar baik, mengingat Desember dan Januari biasanya menjadi periode produksi beras yang lebih rendah akibat curah hujan yang tinggi.

Cadangan Pangan Pemerintah yang Mencukupi

Dalam konferensi pers bertajuk Paket Kebijakan Ekonomi: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif & Berkelanjutan di Gedung Kemenko Perekonomian Jakarta, Arief menyampaikan bahwa cadangan pangan pemerintah yang dikelola Bulog menjadi faktor kunci dalam menjaga harga. Saat ini, cadangan tersebut mencapai 2 juta ton.

“Kita patut bersyukur, stok beras di Bulog saat ini ada 2 juta ton. Ini adalah cadangan pangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir, sebagaimana disampaikan juga oleh Pak Prabowo,” kata Arief dikutip dari ANTARA, Senin 16 Desember 2024.

BACA JUGA:  Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos Agar Bantuan Tidak Hangus

Selain itu, Arief menambahkan bahwa Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras mencapai 32 juta ton pada tahun 2025. Tahun ini, produksi beras ditargetkan berada di angka 30 juta ton. Dengan target produksi tersebut, optimisme pemerintah untuk menjaga stabilitas harga semakin kuat.

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Untuk menjaga stabilitas harga pangan di tingkat daerah, Arief menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong pemerintah daerah untuk memiliki neraca pangan daerah masing-masing.

“Kami bersama Pak Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, mengimbau agar pemerintah daerah memiliki neraca pangan. Dengan begitu, kita bisa mengetahui daerah mana yang menjadi produsen maupun konsumen,” jelasnya.

Peran Strategis Neraca Pangan Daerah

Neraca pangan menjadi alat penting untuk memetakan kebutuhan dan ketersediaan pangan di suatu wilayah. Dengan data tersebut, distribusi beras dan komoditas pangan lainnya dapat diatur lebih efektif, sehingga kestabilan harga bisa terus dijaga.

Stabilitas Harga Beras Dorong Ekonomi Berkelanjutan

Stabilitas harga beras tidak hanya berdampak positif pada masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga memberikan kepastian bagi petani sebagai produsen. Langkah pemerintah dalam menjaga cadangan pangan serta mendorong koordinasi antar-daerah menunjukkan komitmen untuk mendukung ekonomi berkelanjutan dan melindungi sektor pangan nasional. ***

Share This Article