Tunjangan Kinerja Dosen ASN Bermasalah? Begini Respons Menteri Baru ⋆ Manado News

Selamat datang di Official Site Manado.news

Media Network
Nasional

Tunjangan Kinerja Dosen ASN Bermasalah? Begini Respons Menteri Baru

MANADO.NEWS – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) yang baru dilantik, Brian Yuliarto, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan tunjangan kinerja (tukin) bagi dosen yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ia berjanji akan segera mempelajari persoalan ini secara menyeluruh dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna menemukan solusi yang tepat.

“Kami akan mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tunjangan kinerja dosen ASN. Penyelesaian akan dilakukan secepat mungkin dengan menjalin koordinasi bersama stakeholder yang lain,” ujar Brian kepada awak media usai pelantikan yang berlangsung di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (tanggal pelantikan).

Brian menyadari bahwa isu tunjangan kinerja bagi dosen ASN merupakan persoalan penting yang telah lama menjadi perhatian para akademisi. Oleh karena itu, ia ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil nantinya benar-benar bisa memberikan manfaat dan menjawab kebutuhan para dosen.

Brian Yuliarto Berkomitmen untuk Memahami Persoalan Secara Mendalam

Sebagai pejabat yang baru dilantik, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengakui bahwa ia masih perlu waktu untuk memahami lebih dalam isu yang dihadapi kementeriannya. Meski begitu, ia menegaskan bahwa dirinya siap bekerja sama dengan tim di kementerian guna mencari solusi terbaik bagi para dosen ASN.

“Saya baru masuk ke kementerian ini, tentu saya akan mempelajari segala sesuatunya dengan rekan-rekan di dalam. Kami ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil nantinya benar-benar solutif dan sesuai dengan kebutuhan para dosen,” ungkapnya mengutip ANTARA, Rabu 19 Februari 2025.

Isu tunjangan kinerja bagi dosen ASN telah menjadi perhatian di kalangan akademisi, terutama karena adanya ketimpangan dalam sistem remunerasi yang dirasakan oleh para tenaga pengajar di berbagai perguruan tinggi negeri. Para dosen berharap pemerintah bisa segera menemukan solusi agar kesejahteraan mereka lebih terjamin dan berdampak positif pada kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Saat ditanya mengenai langkah konkret yang akan ditempuh dalam waktu dekat, penerima Habibie Prize 2024 di bidang Rekayasa ini meminta waktu untuk mendalami lebih lanjut sebelum membuat keputusan. Menurutnya, setiap kebijakan harus didasarkan pada kajian yang matang agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.

“Saya benar-benar baru memulai tugas ini. Mohon pengertiannya. Saya akan mendalami semuanya terlebih dahulu, berdiskusi dengan berbagai pihak, dan mencari solusi yang terbaik,” ujarnya.

Resmi Dilantik, Brian Yuliarto Gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro

Brian Yuliarto resmi menjabat sebagai Menteri Dikti Saintek setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara periode 2024-2029. Keputusan tersebut dibacakan langsung oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti dalam upacara pelantikan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta.

Sebagai seorang akademisi dan peneliti yang memiliki rekam jejak cemerlang, Brian diharapkan mampu membawa perubahan positif di dunia pendidikan tinggi, terutama dalam peningkatan kualitas riset dan inovasi di Indonesia.

Dengan pengalaman panjangnya di bidang akademik dan teknologi, banyak pihak berharap Brian dapat menghadirkan kebijakan yang berpihak pada kemajuan pendidikan tinggi, kesejahteraan tenaga pengajar, serta penguatan ekosistem riset dan inovasi di Tanah Air.

Kini, tantangan besar menanti Brian di kursi Mendikti Saintek. Langkah awal yang ia ambil dalam menyelesaikan isu tunjangan kinerja dosen ASN akan menjadi salah satu ujian pertamanya dalam memimpin kementerian tersebut. Akademisi, mahasiswa, dan seluruh masyarakat pendidikan tinggi akan menanti gebrakan serta kebijakan yang diusungnya dalam beberapa waktu ke depan. ***

Back to top button