Ternyata Begini Awal Mula Paskibraka Dibentuk ⋆ Manado News

Selamat datang di Official Site Manado.news

Media Network
Nasional

Ternyata Begini Awal Mula Paskibraka Dibentuk

Simak Perjalanan Legenda Pengibar Bendera Pusaka

MANADO.NEWS – Setiap tahunnya, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan penuh kebanggaan. Salah satu momen paling sakral adalah upacara pengibaran bendera. Bagi mereka yang tertarik, mempelajari Sejarah Paskibraka dapat menambah apresiasi terhadap tradisi ini.

Salah satu simbol yang tak terpisahkan dari perayaan tersebut, adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau yang lebih terkenal dengan nama Paskibraka. Mempelajari sejarah Paskibraka juga mengungkap makna mendalam di balik tradisi ini.

Pasukan ini menjadi lambang kedisiplinan, semangat, dan nasionalisme pemuda Indonesia. Namun, tahukah Anda bagaimana pasukan ini pertama kali dibentuk? Menyimak sejarah Paskibraka akan memberikan wawasan lebih.

Sejarah Paskibraka berlangsung pada tahun 1946, tepat setelah Indonesia merdeka.

Saat itu, Mayor Husein Mutahar mendapat kepercayaan untuk menjaga dan mengibarkan bendera pusaka yang merupakan peninggalan dari proklamasi kemerdekaan.

Pengibaran pertama kali terjadi dalam rangka memperingati HUT pertama Republik Indonesia di Kota Yogyakarta. Pada waktu itu, Yogyakarta menjadi Ibu Kota Negara.

Presiden Soekarno saat itu memberi instruksi kepada Husein Mutahar untuk menggelar upacara bendera di halaman Istana Gedung Agung, Yogyakarta. Ini juga menjadi bagian dari perkembangan sejarah Paskibraka.

Secara singkat, itulah sejarah awal tercetusnya ide melibatkan pemuda dari seluruh penjuru Indonesia dalam prosesi pengibaran bendera pusaka.

Namun, dengan kondisi yang tidak memungkinkan, Mutahar menghadirkan lima pemuda yang berada di Yogyakarta pada waktu itu.

Daripada lima inilah, terwakili oleh lima tokoh yang melambangkan Sila lima dalam Pancasila, dasar negara Indonesia.

Dari saat itu, pengibaran bendera pusaka masih memakai cara yang sama sampai tahun 1949. Namun, setelah tahun 1950 ketika Ibu Kota Indonesia kembali ke Jakarta, pengibaran bendera pusaka menjadi tanggung jawab Rumah Tangga Kepresidenan.

Pengibaran bendera dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa yang berlangsung hingga tahun 1966.

Di tahun 1967, Presiden Soekarno kembali membangkitkan semangat Nasionalisme. Dulu, ini berlanjut hingga ke Era Soeharto ketika ia memanggil Mayor Husein Mutahar untuk kembali menangani pengibaran bendera pusaka.

Pada waktu itu Husein Mutahar membuat Satuan-satuan pasukan pengibar bendera sebanyak tiga kelompok.

Tiga Pasukan pengibar bendera tersebut ialah, Pasukan ke-17 (Pengiring ”Pemandu”) Pasukan ke-8 (Pembawa Bendera semua jenis) dan Pasukan ke-45 (Pengawal). Hingga saat ini, mereka merupakan bagian integral dari sejarah Paskibraka Indonesia.

Formasi ini menjadi simbol kebesaran bangsa Indonesia, yang menggabungkan kedisiplinan, kekuatan, dan semangat persatuan bangsa. ***

Via
Manado News
Sumber
RRI
Back to top button