Berendam di Air Es? Ketahui Dulu Risiko Ice Bath Ini

MANADO.NEWS – Walau punya risiko, belakangan ini ice bath atau mandi air es semakin sering digunakan oleh atlet, penggemar kebugaran, hingga masyarakat umum sebagai metode pemulihan setelah berolahraga intens.
Metode ini dipercaya mampu mengurangi nyeri otot, mempercepat pemulihan, dan meningkatkan performa tubuh. Namun, di balik manfaat tersebut, risiko ice bath tak bisa diabaikan begitu saja.
Terapi dingin ini memang menawarkan sensasi segar dan dipercaya membantu mempercepat pemulihan, tapi benarkah aman dilakukan oleh semua orang?
Mari kita ulas lebih dalam mengenai manfaat dan risiko dari mandi air es agar Anda bisa membuat keputusan yang tepat sebelum mencobanya.
Apa Itu Ice Bath?
Ice bath adalah praktik merendam tubuh, biasanya bagian bawah tubuh atau seluruh tubuh, ke dalam air es bersuhu antara 10–15 derajat Celsius selama 10 hingga 15 menit.
Biasanya dilakukan setelah aktivitas fisik berat, terutama oleh atlet yang ingin mempercepat proses pemulihan otot.
Efek dingin dari air es bertujuan untuk menyempitkan pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan menghambat proses nyeri otot yang biasa terjadi setelah olahraga berat.
Setelah keluar dari rendaman, tubuh akan kembali ke suhu normal dan proses ini merangsang sirkulasi darah yang lebih baik.
Manfaat Ice Bath yang Diakui
Sebelum membahas lebih jauh mengenai risiko ice bath, ada baiknya kita pahami dulu manfaat yang membuat metode ini begitu populer:
Mengurangi Nyeri Otot (DOMS)
Ice bath sering digunakan untuk meringankan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) yang muncul 24-48 jam setelah olahraga. Dingin dari air es membantu meredakan pembengkakan dan peradangan otot.Mempercepat Pemulihan
Atlet profesional menggunakan ice bath agar tubuh lebih cepat pulih dari kelelahan dan siap untuk latihan berikutnya. Sirkulasi darah yang meningkat setelah terapi membantu membawa oksigen dan nutrisi ke otot-otot yang lelah.Mengurangi Risiko Cedera
Dengan pemulihan yang optimal, risiko cedera berulang bisa ditekan. Ice bath juga diyakini membantu menstabilkan detak jantung dan menurunkan suhu tubuh dengan cepat.Meningkatkan Kesehatan Mental
Beberapa orang merasakan efek psikologis positif setelah menjalani ice bath. Sensasi dingin ekstrem ini memicu respons stres akut yang, jika dilakukan secara terkendali, bisa meningkatkan toleransi stres dan fokus mental.
Risiko Ice Bath yang Perlu Diwaspadai
Meskipun banyak manfaatnya, ice bath tidak cocok untuk semua orang dan memiliki beberapa risiko serius jika dilakukan tanpa pengawasan atau pengetahuan yang cukup.
1. Hipotermia
Salah satu risiko paling serius adalah hipotermia, yaitu kondisi ketika suhu tubuh turun drastis di bawah normal. Terlalu lama berendam dalam air es bisa menyebabkan tubuh kehilangan panas secara ekstrem, memicu kedinginan hebat, gemetar, kebingungan, bahkan hilang kesadaran.
2. Gangguan Jantung
Suhu dingin yang ekstrem dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah secara mendadak dan meningkatkan tekanan darah. Bagi orang dengan riwayat penyakit jantung, ice bath bisa memicu serangan jantung atau gangguan irama jantung (aritmia).
3. Gangguan Sistem Saraf
Eksposur mendadak pada suhu dingin bisa memicu reaksi sistem saraf yang ekstrem. Beberapa orang melaporkan pusing, sesak napas, atau kejang ringan setelah berendam di air es, terutama jika belum terbiasa.
4. Kerusakan Jaringan Kulit
Berendam terlalu lama juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan, terutama pada kulit dan jaringan lunak. Suhu es yang ekstrem bisa memicu frostbite atau luka akibat beku, meskipun ini lebih jarang terjadi.
5. Efek Psikologis Negatif
Bagi sebagian orang, pengalaman pertama berendam di air es bisa menimbulkan trauma ringan atau rasa takut berlebihan terhadap dingin. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental jika tidak dikelola dengan baik.
Siapa yang Tidak Dianjurkan
Meskipun tampak seperti terapi yang sederhana, tidak semua orang aman menjalani ice bath. Beberapa kelompok yang sebaiknya menghindari terapi ini antara lain:
Orang dengan riwayat penyakit jantung
Penderita hipertensi yang tidak terkontrol
Individu dengan gangguan sirkulasi darah
Orang dengan gangguan saraf perifer
Anak-anak atau lansia tanpa pengawasan medis
Tips Aman Sebelum Melakukan Ice Bath
Jika Anda tertarik mencoba ice bath sebagai bagian dari rutinitas pemulihan, berikut beberapa tips agar tetap aman:
Batasi Waktu Berendam
Idealnya, durasi ice bath tidak lebih dari 10–15 menit. Lebih dari itu bisa meningkatkan risiko hipotermia.Perhatikan Suhu Air
Gunakan termometer untuk memastikan suhu air berada di kisaran aman, yaitu 10–15 derajat Celsius.Gunakan Pelindung Kaki dan Tangan
Area tubuh seperti jari tangan dan kaki lebih rentan terhadap suhu dingin ekstrem. Gunakan pelindung atau kaus kaki neoprene jika perlu.Dampingi oleh Orang Lain
Selalu lakukan ice bath dengan pendamping, terutama jika Anda baru pertama kali mencoba. Ini penting untuk keselamatan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.Dengarkan Tubuh Anda
Jika merasa pusing, mual, atau sangat tidak nyaman, segera keluar dari air es. Jangan memaksakan diri.
Bijak dalam Menggunakan Mandi Es
Ice bath memang bisa menjadi metode pemulihan fisik yang efektif, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan penuh pertimbangan.
Penting untuk mengenali risiko ice bath dan menyesuaikannya dengan kondisi tubuh masing-masing. Konsultasikan dengan tenaga medis atau pelatih profesional sebelum memasukkan terapi ini ke dalam rutinitas Anda.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa memaksimalkan manfaatnya tanpa mengorbankan kesehatan. Ingat, bukan sekadar ikut tren, tapi pastikan apa yang Anda lakukan benar-benar aman dan sesuai kebutuhan tubuh. ***