Mitos Mistis Pudar! Lawang Sewu Kini Jadi Tempat Salat Idulfitri

MANADO.NEWS – Lawang Sewu, salah satu ikon bersejarah di Kota Semarang, akan menjadi lokasi pelaksanaan salat Idulfitri untuk pertama kalinya.
KAI Wisata berencana menggelar salat id di tempat ini sebagai bagian dari rangkaian acara libur lebaran.
Vice President Corporate Secretary KAI Wisata, Agung Wahyu Wibawanto, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan inisiatif baru dalam menyambut Hari Raya Idulfitri.
“Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengikuti salat Idulfitri di Lawang Sewu secara gratis pada 31 Maret 2025,” ujarnya saat ditemui di Lawang Sewu, Semarang.
Sejarah Lawang Sewu: Dari Kantor NIS hingga Destinasi Wisata
Lawang Sewu, yang mulai dibangun pada tahun 1904, dahulu merupakan kantor pusat Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Bangunan ini terletak tepat di seberang Tugu Muda, menjadikannya salah satu landmark utama Semarang. Kini, Lawang Sewu dikelola sebagai aset PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan menjadi destinasi wisata sejarah populer.
Persiapan dan Koordinasi Salat Idulfitri
Karena ini merupakan kali pertama Lawang Sewu digunakan sebagai tempat ibadah, KAI Wisata masih mematangkan perencanaan. Koordinasi dengan warga dan tokoh masyarakat menjadi bagian penting agar acara ini berjalan lancar.
“Kami berharap acara ini bisa sukses. Saat ini, kami sedang merancang detail pelaksanaan, termasuk pemilihan khotib dan tamu undangan yang akan hadir,” kata Agung.
Salat id akan digelar di lapangan utama Lawang Sewu yang dapat menampung hingga 700 jemaah. Masyarakat bisa mengikuti salat secara gratis mulai pukul 05.30 hingga 08.30 WIB.
Menghilangkan Kesan Mistis dan Meningkatkan Wisata
Salah satu alasan utama diadakannya salat id di Lawang Sewu adalah untuk mengubah citra bangunan ini yang selama ini dikenal angker. “Selama ini belum pernah ada kegiatan ibadah di sini. Dengan adanya salat id, kami berharap kesan mistis bisa perlahan hilang,” jelas Agung.
Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Selama libur lebaran, KAI Wisata menargetkan kunjungan hingga 7.000 wisatawan per hari.
“Kami ingin semakin banyak orang datang ke sini, bukan hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena pengalaman unik yang kami tawarkan,” tambahnya.
Lawang Sewu: Dari Mitos Mistis hingga Destinasi Religi
Selama bertahun-tahun, Lawang Sewu dikenal dengan cerita-cerita mistis. Ruangan bawah tanahnya pernah digunakan sebagai tempat penyiksaan oleh tentara Jepang, yang menambah aura menyeramkan bangunan ini.
Beberapa legenda yang beredar di antaranya adalah penampakan Noni Belanda yang meninggal bunuh diri serta hantu tanpa kepala.
Namun, dengan adanya kegiatan seperti salat id, Lawang Sewu bisa dikenal dari sisi yang lebih positif. Pengunjung yang datang kini tidak hanya untuk berburu kisah horor, tetapi juga untuk merasakan pengalaman religi dan budaya di tempat bersejarah ini.
Lawang Sewu Jadi Lokasi Salat Idulfitri Pertama Kali
Pelaksanaan salat Idulfitri di Lawang Sewu menjadi langkah inovatif yang memadukan wisata sejarah dengan nilai-nilai keagamaan.
Acara ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekaligus mengubah persepsi tentang Lawang Sewu.
Dengan koordinasi yang matang, kegiatan ini berpotensi menjadi tradisi baru di Semarang setiap tahunnya. ***