BisnisNasional

Pembiayaan Kendaraan Bermotor Roda Empat Meroket! OJK Optimis Tren Positif Berlanjut

MANADO.NEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor roda empat mengalami pertumbuhan positif per Oktober 2024. Angka ini mencapai Rp298,30 triliun, mencatat kenaikan sebesar 6,90 persen secara year-on-year (yoy).

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menyampaikan bahwa pembiayaan kendaraan roda empat ini memegang porsi dominan, yakni 56,39 persen dari total keseluruhan pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia.

“Outstanding pembiayaan kendaraan roda empat menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dan kami optimis tren ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024,” ujar Agusman dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari ANTARA pada Senin, 16 Desember 2024.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Pembiayaan Kendaraan Roda Empat

Agusman menekankan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan permintaan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat, di antaranya:

  1. Peningkatan Daya Beli Masyarakat
    Pemulihan ekonomi nasional mendorong daya beli masyarakat yang semakin membaik, sehingga meningkatkan permintaan kendaraan roda empat sebagai alat transportasi pribadi.
  2. Kebutuhan Transportasi Pribadi
    Kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi semakin meningkat seiring dengan tren urbanisasi dan mobilitas yang tinggi di perkotaan.
  3. Peluang di Sektor Pariwisata
    Agusman menyatakan bahwa sektor pariwisata masih memiliki potensi besar yang belum digarap secara optimal. Saat ini, porsi sektor pariwisata dalam pembiayaan masih kecil, yaitu di bawah 1 persen dari total industri pembiayaan.

“Dengan kualitas pembiayaan yang masih terjaga, sektor pariwisata dapat menjadi peluang strategis bagi perusahaan multifinance untuk memperluas pangsa pasar,” tambah Agusman.

Tren Pembiayaan Kendaraan Listrik Semakin Positif

Selain kendaraan roda empat berbahan bakar konvensional, pembiayaan kendaraan listrik juga menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga Oktober 2024, penyaluran pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp21,34 triliun, atau 4,25 persen dari total piutang pembiayaan industri.

BACA JUGA:  Ramp Check Bus Nataru: Strategi Kapolri Tekan Kecelakaan

Pertumbuhan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi. Beberapa langkah yang mendukung peningkatan ini antara lain:

  • Insentif Pemerintah: Dukungan berupa subsidi dan kebijakan fiskal untuk mendorong adopsi kendaraan listrik.
  • Pembangunan Infrastruktur: Ekspansi stasiun pengisian daya listrik di berbagai wilayah strategis.
  • Kesadaran Green Financing: Upaya bersama menuju pembiayaan ramah lingkungan atau green financing yang berkelanjutan.

Agusman optimis bahwa kontribusi pembiayaan kendaraan listrik akan terus meningkat di masa depan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi energi menuju ekosistem hijau.

Prospek Pembiayaan Hingga Akhir 2024

Melihat tren pertumbuhan positif saat ini, OJK memproyeksikan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat akan terus tumbuh stabil hingga akhir tahun 2024. Industri multifinance dipandang memiliki peluang besar untuk memanfaatkan momentum ini, khususnya dalam:

  • Menjaring permintaan dari sektor pariwisata.
  • Memfasilitasi kebutuhan transportasi pribadi masyarakat di tengah pemulihan ekonomi.
  • Berkontribusi pada percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Dengan fundamental ekonomi yang kuat, pertumbuhan daya beli masyarakat, dan dukungan kebijakan pemerintah, sektor pembiayaan kendaraan bermotor akan terus bergerak positif,” ungkap Agusman. ***

Back to top button