MANADO.NEWS – Bintang UFC, Israel Adesanya, terpaksa menelan pil pahit setelah mengalami kekalahan KO brutal dari petarung Prancis, Nassourdine Imavov, pada ajang UFC Fight Night Saudi Arabia.
Kekalahan ini, seperti dikutip dari Daily Mail pada Senin, 3 Februari 2025, tidak hanya mengagetkan dunia MMA tetapi juga menandai kekalahan ketiga beruntun bagi petarung berjuluk The Last Stylebender.
Di ronde pertama, Adesanya tampak unggul dengan serangan terukur dan kontrol yang solid. Namun, insiden kontroversial di awal ronde kedua mengubah jalannya pertarungan, meninggalkan penggemar dalam keheningan dan keterkejutan.
Insiden Pukulan Mata yang Menjadi Bumerang
Saat ronde kedua dimulai, Adesanya mengeluhkan bahwa ia terkena pukulan mata dari Imavov. Dalam aturan UFC, petarung yang terkena insiden seperti ini berhak mengambil waktu pemulihan.
Wasit sudah memberikan kesempatan untuk menghentikan sementara pertarungan, tetapi Adesanya memilih untuk langsung melanjutkan tanpa memanfaatkan waktu tersebut.
Hanya dalam lima detik setelah keputusan ini, pukulan kanan mematikan dari Imavov mendarat tepat di wajah Adesanya, menjatuhkannya hingga wasit menghentikan pertarungan.
Keputusan Adesanya untuk melanjutkan pertarungan tanpa pemulihan kini menjadi salah satu momen yang paling dibicarakan dalam sejarah UFC.
Reaksi Dunia: Kekalahan yang Memecah Pendapat
Ariel Helwani, salah satu jurnalis terkemuka UFC, dengan cepat memberikan pendapatnya di media sosial:
“Imavov menghentikan Adesanya di ronde kedua. Namun, ada kontroversi besar di sini. Izzy mengeluh soal pukulan mata, tetapi memutuskan untuk terus bertarung. Beberapa detik kemudian, dia KO. Ini adalah keputusan yang harus ia terima.”
Para penggemar MMA pun terbagi pendapat. Beberapa menyalahkan keputusan Adesanya yang tergesa-gesa, sementara yang lain merasa kekalahan ini adalah hasil alami dari permainan.
Komentar penggemar di media sosial meliputi:
- “Izzy terlalu cepat mengambil keputusan. Waktunya istirahat sebentar mungkin bisa menyelamatkannya.”
- “Saya sangat menghormati dia, tetapi ini adalah pelajaran besar untuk semua petarung.”
Karier Adesanya: Di Persimpangan Besar
Setelah kekalahan ini, masa depan Adesanya di dunia MMA menjadi tanda tanya besar. Dalam wawancara pasca-pertarungan, ia menyatakan:
“Saya harus mengambil waktu untuk merenung. Kekalahan ini membuat saya berpikir banyak.”
Ungkapan ini menunjukkan bahwa Adesanya sedang menghadapi momen refleksi besar dalam kariernya. Namun, semangat juaranya belum padam. Di media sosial, ia membagikan video yang menunjukkan dirinya menonton ulang pertarungan, sambil menulis:
“Sebagai nyata seperti ini. Saya mengambil risiko… dan saya kalah. Tapi saya akan kembali.”
Kata-kata ini menegaskan bahwa meskipun ia kalah, Adesanya belum menyerah pada semangat kompetitifnya.
Jejak Karier Gemilang Israel Adesanya
Israel Adesanya adalah salah satu petarung paling dominan di UFC. Dengan rekor 24 kemenangan dan 5 kekalahan, ia telah menorehkan sejarah sebagai juara dunia kelas menengah dua kali.
Sorotan kariernya meliputi:
- Debut MMA profesional pada Maret 2012.
- Kemenangan spektakuler melawan Alex Pereira di UFC 287.
- Pertarungan epik melawan nama-nama besar seperti Robert Whittaker dan Kelvin Gastelum.
Namun, kekalahan beruntun, termasuk kekalahan dari Imavov, membuat banyak pihak mempertanyakan apakah waktunya telah habis di Octagon.
Imavov: Pendatang Baru yang Mengguncang Dunia
Sementara Adesanya menghadapi pertanyaan besar tentang masa depannya, Nassourdine Imavov kini menjadi nama besar baru di dunia UFC. Kemenangan ini tidak hanya mengangkat reputasinya tetapi juga membuka peluang untuk pertarungan yang lebih besar di masa depan.
Imavov, yang dikenal dengan gaya bertarung agresif namun terukur, menunjukkan bahwa ia adalah ancaman nyata di divisi kelas menengah.
Pelajaran dari Kekalahan Adesanya
Kekalahan ini memberikan beberapa pelajaran penting bagi dunia MMA:
- Strategi adalah segalanya: Keputusan untuk melanjutkan pertarungan tanpa pemulihan menjadi titik balik.
- Tekanan mental dalam bertarung: Kekalahan ini menunjukkan pentingnya ketenangan dan pengambilan keputusan yang tepat di bawah tekanan.
- Dinamika olahraga: Bahkan petarung terbaik pun bisa kalah dalam sekejap, mengingat sifat dinamis dari MMA.
Kekalahan Israel Adesanya dari Nassourdine Imavov adalah salah satu momen paling mengejutkan dalam sejarah UFC baru-baru ini. Namun, kekalahan ini bukanlah akhir dari segalanya. Dengan pengalaman, bakat, dan mentalitas juara yang ia miliki, banyak yang percaya bahwa Adesanya masih bisa kembali lebih kuat.
Apakah ini akan menjadi akhir kariernya atau justru awal dari kebangkitan yang lebih besar? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, nama Israel Adesanya akan terus dikenang sebagai legenda UFC. ***