NasionalOtotek

Penemuan Ikan Coelacanth di Gorontalo Tarik Perhatian AS

MANADO.NEWS – Penemuan ikan purba Coelacanth di perairan Gorontalo Utara baru-baru ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk para peneliti internasional. Oskar Taluku, seorang nelayan asal Desa Imana, menemukan ikan ini secara tidak sengaja.

“Ikan itu mendekati perahu saya tanpa dipancing atau dijaring,” ujar Oskar. Setelah berhasil menangkap ikan tersebut, ia terkejut karena beratnya mencapai 41 kilogram. Ikan yang langka ini kemudian dibawa pulang ke rumahnya, di mana para warga mengabadikan momen tersebut dan membagikannya di media sosial.

Unggahan tentang ikan Coelacanth ini langsung menjadi viral, menarik perhatian peneliti dalam dan luar negeri.

Respons Cepat Peneliti Universitas Sam Ratulangi

Viralnya penemuan ikan Coelacanth ini memicu kedatangan para peneliti dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Begitu mengetahui kabar tersebut, para peneliti langsung menuju Desa Imana untuk memeriksa ikan tersebut secara langsung.

Tim dari Unsrat tiba pada Sabtu malam dan membawa ikan Coelacanth ke laboratorium untuk penelitian lebih lanjut. Menurut Isnain Talaban, Kepala Desa Imana, kedatangan para peneliti ini menunjukkan betapa pentingnya penemuan ini dalam dunia ilmu pengetahuan.

Penemuan Ikan Coelacanth Tarik Perhatian Peneliti Dunia

Penemuan ikan Coelacanth di Gorontalo ini juga berhasil menarik perhatian peneliti dari Amerika Serikat. Para peneliti Unsrat menyampaikan bahwa rekan-rekan mereka dari luar negeri berencana mengunjungi lokasi penemuan ikan ini untuk mendalami lebih lanjut karakteristiknya.

Walaupun jadwal kedatangan tim peneliti asing ini belum ada konfirmasi, antusiasme mereka menunjukkan betapa bernilainya penemuan ini bagi komunitas ilmiah global.

Penemuan Ikan Coelacanth: Fosil Hidup dengan Keunikan Luar Biasa

Ikan Coelacanth, memiliki nama Latin Latimeria menadoensis, kerap menyebutnya sebagai fosil hidup karena keberadaannya yang sudah ada sejak sekitar 400 juta tahun lalu. Penemuan di Gorontalo ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu spesies laut paling langka di dunia.

BACA JUGA:  Astronom Temukan Planet Termuda di Alam Semesta, Usianya Cuma 3 Juta Tahun

Keunikan Ikan Coelacanth

  1. Sendi Berengsel pada Tengkorak: Memungkinkan ikan ini membuka mulut lebih lebar untuk menangkap mangsa.
  2. Tulang Rawan Berbentuk Tabung: Struktur unik ini berbeda dengan ikan modern.
  3. Organ Elektrosensori Rostral: Membantu ikan ini mendeteksi mangsa di perairan dalam yang gelap.
  4. Habitat Perairan Dalam: Biasanya ditemukan di kedalaman curam dengan topografi berbatu.

Selain itu, ikan Coelacanth temuan Oskar informasinya sedang dalam kondisi hamil. Fakta ini semakin menarik perhatian para peneliti karena memberikan peluang untuk mempelajari siklus reproduksi spesies ini yang jarang teramati.

Perlindungan Coelacanth sebagai Spesies Langka

Menurut Wahyu, Koordinator Wilayah Kerja Gorontalo dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, ikan Coelacanth merupakan salah satu dari 20 spesies ikan bersirip yang mendapat perlindungan penuh oleh pemerintah Indonesia. Perlindungan ini tertera dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021.

Langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian spesies purba ini agar tidak punah, mengingat perannya yang penting sebagai bagian dari sejarah evolusi kehidupan laut.

Potensi Penelitian Coelacanth di Indonesia

Penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh tim Universitas Sam Ratulangi diharapkan dapat mengungkap informasi baru tentang ikan purba ini. Salah satu fokus utama penelitian adalah memahami bagaimana spesies ini mampu bertahan di perairan dalam selama jutaan tahun.

Hasil penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan ilmiah, tetapi juga dapat menjadi dasar untuk upaya konservasi jangka panjang. Selain itu, penemuan ikan Coelacanth di Gorontalo juga dapat membuka peluang untuk mempromosikan kekayaan biodiversitas laut Indonesia di kancah internasional. ***

Back to top button