Tak Perlu Lahan Luas, Budikdamber Jadi Jawaban Ketahanan Pangan di Desa Bua ⋆ Manado News

Selamat datang di Official Site Manado.news

Media Network
Nasional

Tak Perlu Lahan Luas, Budikdamber Jadi Jawaban Ketahanan Pangan di Desa Bua

MANADO.NEWS – Desa Bua yang terletak di Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, kini tengah mendapat perhatian khusus.

Tim KKN-T Universitas Negeri Gorontalo (UNG) hadir dengan membawa solusi kreatif untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah keterbatasan lahan.

Solusi tersebut adalah Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember. Ini adalah metode sederhana yang penerapannya bisa di pekarangan rumah dengan menggunakan bahan-bahan seadanya.

Pelatihan Budikdamber ini terselenggara berkat tim KKN-T Tahap II UNG di Desa Bua. Inisiatif ini mendapat apresiasi Kepala Desa Bua, Kadir Palowa, SPd MMPd.

Hadir dalam acara tersebut, berbagai elemen masyarakat. Kalangan yang hadir antara lain Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bua, aparat desa, mahasiswa KKN-T serta Dosen Pembimbing Lapangan.

Adapun tim dosen tersebut, antara lain Prof. Dr. Ir. Hasim, M.Si bersama anggota tim dosen lainnya, yakni Mita Alvionita SPi MSi dan Indra G Ahmad SPi MSi.

Dalam pelatihan tersebut, masyarakat mendapat arahan tentang cara membuat dan mengelola sistem Budikdamber.

Dua elemen itu, yaitu budidaya ikan dan tanaman sayur, dalam satu wadah sederhana berupa ember bekas.

Teknik ini sangat cocok di lahan sempit milik warga perkotaan atau desa. Ini karena tidak memerlukan ruang luas dan biaya yang tinggi.

Bahkan, salah satunya dengan memanfaatkan ember bekas yang ada di rumah. Konsep Budikdamber ini sangat sederhana namun efektif.

Warga dapat memelihara ikan di bagian bawah ember. Pada bagian atasnya digunakan untuk menanam sayuran seperti kangkung, sawi, atau bayam.

Sistem ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasar untuk kebutuhan pangan. Tetapi juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan hasil panen yang lebih efisien dengan memanfaatkan ruang yang terbatas.

Antusiasme masyarakat Desa Bua terhadap pelatihan ini sangat besar. Banyak peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi mengenai teknik budidaya ikan dan sayur, serta manfaat dari metode ini.

Mereka sangat tertarik untuk mengaplikasikan ilmu agar bisa memulai Budikdamber di rumah masing-masing.

Hal ini menunjukkan adanya potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga di tingkat rumah tangga.

Kepala Desa Bua, Kadir Palowa, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Kadir berharap agar masyarakat Desa Bua dapat memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin. Ia mendorong agar tidak hanya berhenti di teori, melainkan segera mempraktikkannya di rumah masing-masing.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada keseriusan masyarakat dalam mempelajari dan mengimplementasikan Budikdamber.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bua juga menyambut baik inisiatif ini. Dia berharap kedepannya, program serupa bisa meluas ke desa-desa lain.

Hal ini sejalan dengan tujuan PKK untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi keluarga.

Aryo Mooduto, koordinator KKN-T di Desa Bua, turut merasa senang dengan respons positif masyarakat terhadap pelatihan ini.

“Kami senang bisa memberikan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi warga. Semoga Budikdamber dapat menjadi solusi praktis yang dapat diterapkan oleh semua kalangan. Terutama mereka yang memiliki keterbatasan lahan,” ujar Aryo dengan penuh semangat. ***

Back to top button