
MANADO.NEWS – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kabar baik bagi masyarakat Indonesia, khususnya para jamaah haji dan umroh, dengan prediksi bahwa Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan mulai berfungsi untuk melayani penerbangan haji dan umroh pada Lebaran tahun ini.
Menurut Erick, fasilitas yang ada di terminal tersebut akan siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan para jamaah haji dan umroh yang semakin meningkat setiap tahunnya.
“Terminal khusus untuk layanan umroh dan haji ini, kami perkirakan akan mulai beroperasi pada Lebaran kali ini. Namun, kita juga harus mengantisipasi kebutuhan pelayanan pada musim haji yang dimulai pada 2 Mei 2025, dan itu menjadi alasan kenapa kami terus melakukan percepatan pembangunan dan peningkatan fasilitas,” kata Erick Thohir di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dikutip dari ANTARA pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Fasilitas Terminal 2F: Menjamin Kenyamanan Jamaah Haji dan Umroh
Erick menekankan bahwa keberadaan Terminal 2F di Bandara Soekarno-Hatta akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Indonesia, khususnya bagi jamaah yang hendak melaksanakan ibadah haji dan umroh. Menurutnya, fasilitas yang ada di terminal tersebut sangat penting dalam memberikan kenyamanan selama proses perjalanan ibadah.
“Penting sekali kita memanusiakan bangsa kita sendiri. Meskipun kita juga harus melayani turis-turis asing, namun yang lebih utama adalah memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat Indonesia, terutama jamaah haji dan umroh, dapat berjalan dengan maksimal,” ujar Erick.
Di Terminal 2F, beberapa fasilitas sudah dapat dilihat, seperti area check-in yang memadai, ruang tunggu yang dilengkapi dengan fasilitas AC dan non-AC, serta kapasitas ruang tunggu untuk kelas ekonomi. Tidak hanya itu, fasilitas transportasi publik juga sudah diperbaiki dengan kehadiran Damri yang sudah memasuki area terminal, dan sistem parkir yang lebih teratur.
Peningkatan Infrastruktur Terminal 2F untuk Menyokong Layanan Haji dan Umroh
Meskipun terminal ini sudah mulai berfungsi, Erick mengakui bahwa beberapa aspek masih memerlukan perbaikan untuk menyempurnakan kualitas layanan. Salah satu perbaikan yang sedang dilakukan adalah pada akses ke area terminal yang terhubung dengan penerbangan low-cost. Pihaknya sedang melakukan renovasi untuk memastikan bahwa akses ini bisa berfungsi lebih optimal di masa mendatang.
“Memang masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah akses di sisi kanan terminal yang belum maksimal, khususnya untuk penerbangan dengan tarif terjangkau. Kami sedang renovasi di bagian itu, dan setelah renovasi selesai, baru fokus kami akan beralih ke fasilitas untuk penerbangan low-cost,” tambah Erick.
Keputusan Mengalihkan Fokus Pengembangan Terminal Bandara Soekarno-Hatta
Sebelumnya, ada rencana untuk membangun Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta untuk memperluas kapasitas bandara, namun Erick mengungkapkan bahwa rencana tersebut dibatalkan. Sebagai gantinya, fokus akan dialihkan untuk memperbaiki fasilitas yang ada, terutama bagi penerbangan dengan tarif lebih terjangkau atau low-cost carrier. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp1 triliun, pihaknya berharap dapat melakukan perbaikan yang signifikan di terminal-terminal yang ada untuk meningkatkan pelayanan.
“Anggaran sebesar Rp1 triliun akan dialokasikan untuk memperbaiki fasilitas low-cost, dan ini akan menjadi prioritas kami. Kami tidak lagi membangun terminal 4 karena keputusan ini memungkinkan kami untuk menghemat biaya yang signifikan, sekitar Rp14 triliun, yang bisa dialihkan untuk perbaikan fasilitas lainnya,” ungkap Erick.
Peningkatan Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta untuk Melayani Lebih Banyak Penumpang
Selain itu, Erick juga memaparkan rencana jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta dari 56 juta penumpang per tahun menjadi 100 juta penumpang dalam beberapa tahun ke depan. Dengan adanya berbagai perbaikan dan penataan ulang fasilitas, Bandara Soekarno-Hatta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan penerbangan yang terus berkembang, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
“Dengan fokus pada efisiensi dan peningkatan fasilitas yang ada, kami yakin Bandara Soekarno-Hatta dapat menampung lebih banyak penumpang dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia. Peningkatan kapasitas bandara ini juga sejalan dengan target kami untuk menjadikan bandara ini sebagai salah satu bandara terbaik di dunia,” kata Erick.
Pengembangan Fasilitas dan Pelayanan untuk Mendukung Peningkatan Layanan Haji dan Umroh
Ke depan, pengembangan fasilitas haji dan umroh di Bandara Soekarno-Hatta akan terus dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran bagi jamaah yang akan berangkat. Berbagai fasilitas pendukung akan disediakan, mulai dari ruang tunggu yang nyaman, layanan transportasi yang efisien, hingga fasilitas pendukung lainnya yang memastikan bahwa proses perjalanan ibadah haji dan umroh dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Selain itu, Erick juga menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama, BPKH, dan pihak perhubungan untuk memastikan bahwa seluruh aspek pelayanan bagi jamaah haji dan umroh bisa berjalan dengan optimal. Sinergi antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta diharapkan dapat menciptakan ekosistem pelayanan yang mendukung kelancaran ibadah haji dan umroh, sekaligus memberikan kenyamanan bagi masyarakat Indonesia.
Menyongsong Layanan Haji dan Umroh yang Lebih Baik di Terminal 2F
Dengan adanya rencana pengembangan dan perbaikan yang terus dilakukan di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, masyarakat Indonesia, khususnya para jamaah haji dan umroh, dapat merasa lebih nyaman dan terjamin dalam melaksanakan ibadah mereka.
Kolaborasi yang terjalin antara berbagai pihak serta alokasi anggaran yang tepat akan mempercepat proses peningkatan layanan ini. Pada akhirnya, tujuan utama adalah untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Indonesia dan menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang utama untuk layanan haji dan umroh yang semakin berkembang. ***