Sejarah Winamp: Dari Pemutar MP3 Ikonik ke Proyek Open Source

MANADO.NEWS – Winamp, perangkat lunak pemutar musik ikonik, memiliki perjalanan sejarah panjang yang penuh nostalgia dan inovasi. Sebagai pelopor dalam era musik digital, Winamp bukan hanya sekadar aplikasi, tetapi juga simbol revolusi cara orang mendengarkan musik secara digital.
Meski popularitasnya sempat meredup karena hadirnya layanan streaming, Winamp tetap memiliki tempat spesial di hati para penggemarnya.
Simak perjalanan sejarah Winamp dari masa ke masa, seperti dilansir dari Tech Spot pada Minggu, 15 Desember 2024.
Awal Mula Winamp: Dari Ide Brilian hingga Ikon Global
Winamp pertama kali dikembangkan oleh Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev di bawah bendera Nullsoft pada tahun 1997. Nama “Winamp” sendiri berasal dari gabungan kata Windows dan AMP (Advanced Multimedia Products), merujuk pada mesin pemutaran MP3 yang digunakan.
Saat diluncurkan, Winamp langsung menarik perhatian dengan antarmuka pengguna (GUI) yang sederhana namun menarik. Desainnya menyerupai head unit stereo aftermarket, lengkap dengan slider volume, equalizer, serta fitur playlist yang memudahkan pengguna mengatur lagu favorit mereka.
Yang membuat Winamp semakin istimewa adalah fitur kustomisasi melalui skin dan plugin. Pengguna dapat mengubah tampilan antarmuka sesuai selera, sementara plugin seperti Geiss Visualization menawarkan pengalaman visual yang memukau saat mendengarkan musik.
Winamp dengan cepat menjadi favorit pengguna komputer pada akhir 1990-an, terutama di tengah maraknya berbagi file MP3 melalui platform seperti Napster dan Kazaa. Pada tahun 1998, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 3 juta kali, angka yang mencengangkan untuk ukuran saat itu.
Akuisisi oleh AOL dan Puncak Kejayaan Winamp
Kesuksesan Winamp menarik perhatian AOL, yang kemudian mengakuisisi Nullsoft pada Juni 1999 senilai $80 juta. Di bawah naungan AOL, Winamp terus berkembang dan mencapai puncaknya pada awal 2000-an dengan 60 juta pengguna terdaftar. Pada masa itu, format MP3 menjadi primadona, dan Winamp adalah pilihan utama untuk memutar musik digital.
Namun, industri musik digital menghadapi tantangan besar: monetisasi. Tidak adanya platform resmi untuk membeli lagu membuat pengguna beralih ke layanan berbagi file ilegal.
Melihat peluang ini, Steve Jobs dari Apple meluncurkan iTunes pada 2001 dan iPod sebagai perangkat pemutar musik portabel. Model ini memungkinkan pengguna membeli lagu seharga $0,99, memberikan solusi legal untuk menikmati musik digital.
Era Streaming: Tantangan Baru untuk Winamp
Seiring perkembangan teknologi, dunia musik mulai beralih ke streaming on-demand. Layanan seperti Spotify menawarkan akses ke jutaan lagu dengan biaya bulanan yang terjangkau. Musik digital tidak lagi bergantung pada file MP3, dan pengguna beralih ke layanan streaming melalui smartphone.
Perubahan ini berdampak signifikan pada popularitas Winamp. Penggunaan komputer sebagai perangkat utama untuk mendengarkan musik mulai berkurang, dan Winamp pun mulai ditinggalkan.
Winamp di Tangan Pemilik Baru: Kebangkitan Kembali
Pada tahun 2014, AOL menjual Winamp ke perusahaan Belgia bernama Radionomy. Meskipun sempat menjanjikan peluncuran Winamp 6 pada 2019, versi tersebut tak kunjung hadir. Winamp hanya mendapatkan pembaruan kecil melalui versi 5.8 yang sempat bocor di internet.
Namun, harapan baru muncul pada Juli 2022 ketika Winamp merilis versi 5.9 RC1 Build 9999. Pembaruan ini mendukung Windows 11, meningkatkan pemutaran audio streaming, dan menambahkan dukungan untuk format VP8. Perusahaan juga mengisyaratkan bahwa akan ada lebih banyak pembaruan di masa mendatang.
Terbaru, pada Mei 2024, Winamp resmi beralih menjadi platform musik untuk kreator dan artis. Dalam pengumuman terbaru, Winamp akan dirilis sebagai proyek open-source dengan nama “FreeLLama” pada 24 September 2024, memungkinkan pengembang untuk berkontribusi pada kode sumbernya.
Mengapa Masih Menggunakan Winamp?
Di tengah dominasi layanan streaming, banyak penggemar musik yang masih setia menggunakan Winamp. Berikut alasannya:
- Kebebasan Koleksi Musik
Tidak semua lagu tersedia di platform streaming. Lagu-lagu langka dari artis lokal, rekaman konser, atau album keluarga dan teman sering kali hanya tersedia dalam format MP3. - Kontrol Penuh
Winamp memungkinkan pengguna memiliki kontrol penuh atas file musik mereka tanpa khawatir tentang lisensi atau hilangnya akses karena perubahan hak streaming. - Nostalgia dan Sederhana
Antarmuka Winamp yang klasik menawarkan kesederhanaan yang sulit ditemukan pada pemutar musik modern. - Personalisasi Visual
Fitur skin dan plugin membuat pengalaman mendengarkan musik lebih menarik dan personal.
Kemampuannya untuk memutar berbagai format audio, fitur kustomisasi, serta kepraktisan dalam mengelola koleksi musik menjadikannya perangkat lunak yang tak tergantikan bagi para penggemarnya.
Dengan rencana peluncuran versi open-source pada 2024, sejarah Winamp siap memulai babak baru dalam dunia musik digital. Bagi banyak orang, Winamp bukan hanya pemutar musik, tetapi juga simbol era di mana musik menjadi lebih personal dan bebas dinikmati kapan saja. ***