Kecepatan Pikiran Manusia Hanya 10 Bit Per Detik?

Redaksi Manado News
4 Min Read
Ilustrasi Kecepatan Pikiran Manusia. (Foto: Canva)

MANADO.NEWS – Tahukah Anda bahwa otak manusia ternyata memproses pikiran dengan kecepatan yang jauh lebih lambat daripada yang kita bayangkan?

Dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti di California Institute of Technology (Caltech), terungkap bahwa pikiran manusia hanya bergerak dengan kecepatan 10 bit per detik.

Angka ini terlihat sangat kecil jika dibandingkan dengan kemampuan sistem sensorik kita, yang mampu mengumpulkan informasi dari lingkungan dengan kecepatan miliaran bit per detik.

Dilansir dari Tech Spot pada Rabu, 25 Desember 2024, hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neuron ini mengubah pandangan kita tentang kecepatan berpikir manusia dan mengapa otak bekerja dengan cara yang unik.

Mengapa Pikiran Kita Begitu Lambat?

Penelitian ini dipimpin oleh Markus Meister, Profesor Biologi di Caltech, dan Jieyu Zheng, mahasiswa pascasarjana. Mereka menggunakan teori informasi untuk menganalisis berbagai aktivitas manusia seperti membaca, bermain game, hingga menyelesaikan Rubik’s Cube.

Hasilnya? Kecepatan pikiran manusia hanya mencapai 10 bit per detik—angka yang sangat lambat menurut Markus Meister. Sebagai perbandingan, koneksi Wi-Fi standar dapat memproses 50 juta bit per detik. Jadi, mengapa otak manusia, yang memiliki 85 miliar neuron, bekerja dengan kecepatan yang begitu lambat?

Paradox Pikiran: Neuron Cepat, Tapi Pikiran Lambat

Otak manusia memiliki kemampuan luar biasa dengan miliaran neuron yang masing-masing dapat mentransmisikan lebih dari 10 bit per detik. Namun, proses berpikir secara keseluruhan jauh lebih lambat. Para peneliti menyebut ini sebagai paradoks besar dalam studi kognisi.

BACA JUGA:  Orca Menyerang Lumba-Lumba, Aksi Perburuan Cerdas Terekam

Hal ini disebabkan oleh cara otak memproses informasi: pikiran kita hanya dapat fokus pada satu hal dalam satu waktu. Berbeda dengan sistem sensorik yang bekerja secara paralel, pikiran manusia bekerja secara berurutan (sequential). Misalnya, dalam permainan catur, kita hanya bisa memvisualisasikan satu rangkaian langkah sekaligus.

Evolusi dan Batasan Pikiran Manusia

Para peneliti percaya bahwa keterbatasan ini mungkin berakar dari sejarah evolusi manusia. Otak nenek moyang kita awalnya dirancang untuk fungsi dasar seperti navigasi—bergerak menuju makanan atau menjauhi predator. Sifat ini kemudian diwariskan hingga saat ini, meskipun otak kita telah berkembang jauh lebih kompleks.

“Pikiran manusia bisa diibaratkan sebagai perjalanan melalui ruang konsep abstrak,” jelas Zheng dan Meister. Dalam konteks evolusi, otak kita telah dioptimalkan untuk lingkungan yang bergerak lambat, bukan dunia digital yang serba cepat seperti sekarang.

Implikasi pada Teknologi Futuristik

Penemuan ini juga memiliki dampak besar pada gagasan teknologi futuristik, seperti antarmuka langsung antara otak dan komputer (brain-computer interface).

Meskipun teknologi ini bertujuan mempercepat komunikasi, keterbatasan kecepatan otak manusia membuat hal tersebut kurang efektif. “Meskipun teknologi berkembang, otak manusia tetap hanya bisa memproses 10 bit per detik,” tulis para peneliti.

Adaptasi Pikiran Terhadap Lingkungan

Studi ini juga menunjukkan bahwa kecepatan berpikir manusia sebenarnya telah disesuaikan dengan lingkungan tempat kita hidup. Para peneliti mencatat bahwa kecepatan 10 bit per detik hanya diperlukan dalam situasi darurat. Dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan kita sering kali bergerak jauh lebih lambat, memungkinkan otak kita untuk tetap relevan.

Nenek moyang kita memilih niche ekologis yang memungkinkan mereka bertahan hidup meskipun otak mereka bekerja dengan kecepatan rendah. Dalam konteks modern, adaptasi ini masih menjadi keunggulan, karena memungkinkan kita memproses informasi penting tanpa kewalahan.

BACA JUGA:  Realme C75, Ponsel Tahan Air Yang Bakal Dirilis Akhir Tahun

Bagaimana Penemuan Ini Mengubah Pandangan Kita?

Studi ini memberikan wawasan baru tentang keterbatasan pikiran manusia sekaligus membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut. Beberapa pertanyaan menarik yang muncul dari temuan ini adalah:

  • Bagaimana otak memilih informasi mana yang harus diproses dalam kecepatan rendah ini?
  • Bisakah kita melatih otak untuk bekerja lebih cepat melalui teknik tertentu?
  • Apakah ada cara untuk mengintegrasikan teknologi tanpa melampaui batasan biologis otak manusia?

Jadi, meskipun kita tidak secepat komputer, otak manusia tetap menjadi salah satu karya evolusi yang paling menakjubkan. Apa pendapat Anda tentang kecepatan pikiran ini? ***

Share This Article