Kebiasaan Deadliner Bisa Hancurkan Hidupmu! Ini Cara Mengubahnya

MANADO.NEWS – Kamu sering punya kebiasaan deadliner atau menunda pekerjaan hingga detik terakhir? Suka bekerja di bawah tekanan deadline? Jika iya, berarti kamu termasuk orang yang baru bergerak saat batas waktu sudah dekat.
Memang, sebagian orang merasa lebih produktif dengan tekanan deadline. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan, karier, dan kehidupan sosial?
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa perilaku deadliner harus dihentikan serta bagaimana cara mengatasinya agar lebih disiplin dan produktif.
Apa Itu Kebiasaan Deadliner?
Deadliner adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki kebiasaan menunda pekerjaan dan baru mulai mengerjakannya ketika tenggat waktu hampir habis. Hal ini sering terjadi pada pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran. Biasanya, mereka merasa lebih termotivasi saat bekerja dalam tekanan.
Namun, kebiasaan ini bisa menjadi bumerang jika terus dibiarkan. Pekerjaan yang dilakukan secara terburu-buru seringkali kurang optimal, menyebabkan stres, dan bahkan berdampak negatif terhadap kesehatan.
Dampak Negatif Kebiasaan Deadliner
Jika kamu masih menganggap bekerja di bawah tekanan itu menguntungkan, coba pertimbangkan beberapa dampak buruk berikut ini:
1. Meningkatkan Stres dan Kecemasan
Ketika pekerjaan menumpuk dan deadline semakin dekat, tubuh akan mengalami tekanan tinggi. Produksi hormon kortisol meningkat, yang bisa menyebabkan stres, kecemasan, bahkan gangguan tidur. Jika terus berulang, kondisi ini bisa berujung pada burnout atau kelelahan mental yang serius.
2. Kualitas Pekerjaan Menurun
Ketika mengerjakan tugas dalam waktu yang terbatas, fokus utama hanya pada menyelesaikan pekerjaan, bukan pada kualitasnya. Akibatnya, banyak kesalahan yang bisa terjadi, baik dalam pekerjaan akademik, laporan kerja, maupun proyek lainnya.
3. Merusak Kredibilitas dan Reputasi
Seorang deadliner sering kali dikenal sebagai orang yang kurang bisa diandalkan. Jika terus-menerus melewatkan tenggat waktu atau mengirim hasil kerja yang tidak maksimal, reputasi di tempat kerja atau sekolah bisa tercoreng.
4. Menghambat Pertumbuhan Karier
Dalam dunia profesional, manajemen waktu adalah kunci sukses. Jika kamu terus bergantung pada kebiasaan menunda-nunda, kesempatan untuk mendapatkan promosi atau tanggung jawab lebih besar bisa hilang.
5. Berdampak pada Kesehatan Fisik
Bekerja dengan tekanan tinggi dalam waktu singkat bisa memicu gangguan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, hingga penurunan sistem imun. Jika dibiarkan terus-menerus, ini bisa berdampak pada kesejahteraan jangka panjang.
Cara Efektif Mengatasi Kebiasaan Deadliner
Menghilangkan kebiasaan deadliner memang tidak mudah, tetapi bukan hal yang mustahil. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba agar lebih disiplin dan produktif tanpa harus menunggu deadline menekan:
1. Gunakan Teknik Manajemen Waktu
Belajar mengelola waktu adalah langkah pertama untuk menghindari kebiasaan deadliner. Coba gunakan teknik seperti:
- Pomodoro Technique – Bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit.
- Time Blocking – Atur waktu khusus untuk setiap tugas di kalender.
- Eisenhower Matrix – Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingan.
2. Buat Daftar Prioritas (To-Do List)
Tuliskan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan urutkan berdasarkan prioritas. Mulai dari tugas yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu. Ini akan membantumu tetap fokus dan tidak menunda pekerjaan.
3. Hindari Gangguan dan Prokrastinasi
Terlalu banyak gangguan seperti media sosial, notifikasi ponsel, atau obrolan santai bisa membuatmu kehilangan fokus. Coba lakukan “deep work”, yaitu bekerja dalam kondisi tanpa gangguan selama beberapa waktu.
4. Pecah Tugas Menjadi Bagian Kecil
Sering kali, kita menunda pekerjaan karena merasa tugas tersebut terlalu besar atau sulit. Solusinya, pecah tugas menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dikerjakan secara bertahap.
5. Beri Diri Sendiri Reward
Setelah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, beri diri sendiri hadiah kecil seperti menonton film, makan camilan favorit, atau istirahat sejenak. Ini akan membuat otak lebih termotivasi untuk bekerja lebih baik di masa depan.
6. Gunakan Aplikasi Produktivitas
Jika sulit mengatur waktu, gunakan aplikasi seperti:
- Trello – Untuk mengelola proyek dan tugas.
- Todoist – Untuk membuat daftar tugas dan pengingat.
- Forest – Untuk menghindari gangguan dari ponsel.
7. Ubah Pola Pikir dan Bangun Kebiasaan Baru
Sadari bahwa bekerja secara terburu-buru tidak memberikan hasil terbaik. Mulailah dengan disiplin terhadap jadwal, menetapkan target realistis, dan membangun kebiasaan produktif.
Jangan Biarkan Merusak Masa Depanmu!
Menjadi seorang deadliner mungkin terasa nyaman dalam jangka pendek, tetapi dampaknya bisa merusak kesehatan, karier, dan kualitas hidup dalam jangka panjang. Mulailah membangun manajemen waktu yang lebih baik, hindari menunda pekerjaan, dan gunakan strategi efektif agar lebih produktif. ***