
MANADO.NEWS – New Jersey tengah dilanda kekhawatiran setelah munculnya invasi drone misterius yang memicu seruan status darurat. Beberapa pejabat menyebutkan bahwa drone tersebut mungkin berasal dari “mothership” Iran yang beroperasi di lepas pantai Timur Amerika Serikat.
Laporan Drone Asing
Anggota DPR dari Partai Republik, Jeff Van Drew, mengklaim bahwa Iran meluncurkan kapal induk drone sekitar sebulan lalu. Menurutnya, kapal tersebut dikembangkan melalui kesepakatan dengan China untuk pembelian drone dan teknologi pendukung lainnya.
“Drone ini harus ditembak jatuh,” tegas Van Drew dalam wawancara dengan FOX News, dilansir pada Kamis, 12 Desember 2024. Ia menambahkan bahwa militer AS kini dalam siaga penuh menghadapi situasi ini.
Pentagon Bantah Keterlibatan Iran
Meski spekulasi terus berkembang, Pentagon segera membantah adanya bukti keterlibatan asing dalam insiden ini. Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, menegaskan:
“Hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan aktivitas ini berasal dari entitas asing atau lawan musuh.”
Pernyataan ini bertentangan dengan klaim beberapa pejabat yang menyebutkan potensi adanya kapal induk asing yang meluncurkan drone dari lepas pantai.
Awal Mula Kejadian: Drone Raksasa di Lokasi Penting
Fenomena ini pertama kali dilaporkan pada pertengahan November 2024, ketika drone berukuran sebesar mobil terlihat melintas di atas lokasi-lokasi strategis seperti:
- Pangkalan Militer Picatinny Arsenal di Rockaway.
- Lapangan golf milik Presiden Donald Trump di Bedminster.
Laporan tersebut memicu reaksi kuat dari pejabat negara bagian. Dalam rapat kongres, Senator Jon Bramnick menyerukan status darurat terbatas untuk melarang semua drone hingga ada penjelasan resmi dari pihak berwenang.
FBI dan Militer AS Mengaku Tidak Tahu Asal Drone
Hingga kini, FBI dan militer AS belum bisa memastikan siapa yang berada di balik insiden ini. Lebih dari 3.000 laporan penampakan telah diterima melalui hotline khusus FBI yang dibuka minggu lalu.
Laporan Drone di Beberapa Lokasi Strategis
Drone tersebut dilaporkan muncul di 12 wilayah di New Jersey, antara lain:
- Sussex, Passaic, Bergen, Essex, Monmouth, Ocean, Camden, Burlington, Somerset, Hunterdon, Morris, dan Warren.
Lokasi-lokasi yang disasar meliputi reservoir air, jalur transmisi listrik, stasiun kereta api, hingga instalasi militer.
Kesaksian Warga: Drone Datang dari Lautan
Banyak warga New Jersey membagikan pengalamannya melalui media sosial. Salah satunya, John Mastrogiovanni, yang mengaku melihat drone datang dari arah laut setiap malam.
“Mereka datang berkelompok, sekitar 10-15 drone. Setelah mencapai daratan, beberapa mematikan lampu dan bergerak ke arah yang berbeda. Ukurannya sekitar 4-5 kaki, bersuara bising, dan menggunakan lampu hijau serta merah,” jelasnya.
Warga lainnya, Kelly Ann dari Osborne Island, mengaku melihat pola serupa. Menurutnya, drone itu terbang beriringan dengan jarak sekitar 100 kaki satu sama lain menuju Atlantic City.
Reaksi Pejabat New Jersey dan Pemerintah Federal
Gubernur New Jersey, Phil Murphy, menyatakan bahwa drone tersebut belum terbukti membahayakan keselamatan publik. Namun, ia menekankan bahwa situasi ini “ditangani dengan sangat serius”.
“Begitu drone terlihat, mereka segera mematikan lampu. Ini sangat canggih dan terorganisir,” ujar Murphy.
Murphy telah menggelar pertemuan dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas, bersama pejabat kongres dan kepolisian negara bagian untuk membahas fenomena ini.
Pertanyaan Besar: Siapa di Balik Invasi Drone?
Meski spekulasi mengarah pada Iran, Rusia, atau bahkan China, para pejabat belum menemukan bukti yang menguatkan dugaan tersebut. Asisten Direktur FBI, Robert Wheeler, menyatakan keprihatinannya dalam rapat kongres:
“Apakah ada niat jahat yang bisa membahayakan keamanan atau keselamatan publik? Kami tidak tahu pasti, dan itulah yang paling mengkhawatirkan.”
Wheeler menegaskan bahwa investigasi masih berlangsung dan pihak berwenang terus memantau perkembangan invansi drone misterius New Jersey.
Warga terus melaporkan penampakan drone di berbagai lokasi strategis, sementara pihak berwenang berusaha mencari jawaban di tengah situasi yang belum pasti ini. Dengan meningkatnya tekanan publik, investigasi mendalam dan transparansi dari pemerintah diharapkan dapat mengungkap misteri ini. ***