
MANADO.NEWS – Xpeng Motors kembali mencetak sejarah di dunia otomotif dengan meluncurkan chip AI otonom Turing yang dirancang secara internal.
Chip ini dijadwalkan mulai diproduksi massal dan diterapkan pada kendaraan mereka pada kuartal kedua tahun ini.
Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi Xpeng untuk memperkuat sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS) serta mengurangi ketergantungan terhadap produsen chip eksternal seperti Nvidia.
Langkah Berani Xpeng: Bangun Kemandirian Teknologi
Ketua Xpeng, He Xiaopeng, mengungkapkan bahwa chip Turing akan debut pada model terbaru Xpeng yang akan segera diluncurkan.
Chip ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan menuju kemandirian teknologi, sekaligus mempercepat pengembangan kendaraan otonom berbasis kecerdasan buatan.
Perkembangan chip ini dimulai sejak tahun 2020 dan mencapai tonggak penting dengan tape-out yang sukses pada Agustus 2024.
Dirancang khusus untuk kebutuhan AI skala besar dan arsitektur ADAS modern, chip Turing memiliki kekuatan komputasi yang luar biasa, setara dengan tiga chip ADAS mainstream — setara dengan 700 TOPS (Tera Operations Per Second).
Kemampuan ini menempatkannya sejajar dengan chip AI generasi terbaru Nvidia, Thor, yang saat ini masih dalam tahap peluncuran.
Arsitektur Canggih, Performa Lebih Tinggi
Chip Turing mengandalkan dua Neural Processing Units (NPU) eksklusif dengan arsitektur yang disesuaikan khusus untuk jaringan neural.
Mengutip Car News China pada Rabu, 16 April 2025, desain ini mampu meningkatkan efisiensi penggunaan chip hingga 20% dibandingkan dengan chip otomotif berperforma tinggi yang bersifat general-purpose.
Tak hanya itu, Turing dirancang untuk menangani model AI besar dengan kapasitas hingga 30 miliar parameter, jauh melebihi model milik kompetitor seperti Li Auto yang hanya memiliki sekitar 2,2 miliar parameter.
Dalam kondisi sulit seperti berkendara malam hari atau hujan lebat, chip ini tetap andal berkat fitur tambahan seperti safety island independen dan dual Image Signal Processor (ISP) untuk peningkatan persepsi visual.
Menjawab Tantangan Nvidia: Waktu yang Tepat untuk Bergerak
Langkah Xpeng ini tidak terlepas dari adanya tantangan yang dihadapi oleh Nvidia, khususnya dalam peluncuran chip Thor yang awalnya direncanakan memiliki kapasitas hingga 2000 TOPS.
Namun, beberapa sumber industri menyebutkan bahwa Nvidia hanya mampu menghadirkan versi 750 TOPS karena masalah teknis pada perangkat keras dan perangkat lunaknya.
Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian bagi banyak produsen mobil, termasuk BYD, Zeekr, Li Auto, dan Xpeng sendiri, yang sebelumnya mengandalkan Thor untuk solusi AI mereka.
Melalui kehadiran chip Turing yang lebih awal dari jadwal, Xpeng berhasil mengambil alih kendali roadmap produknya dan meminimalkan risiko terganggunya rantai pasokan.
Ketua He Xiaopeng secara terbuka menyebut langkah ini sebagai upaya untuk “memisahkan diri” (decouple) dari ketergantungan terhadap Nvidia dan memperkuat posisi Xpeng sebagai pemimpin inovasi teknologi kendaraan listrik.
Strategi AI Jangka Panjang: Model Dasar Dunia Xpeng
Seiring peluncuran chip Turing, Xpeng juga memperkuat strateginya dalam bidang perangkat lunak dengan mengembangkan World Foundational Model, model AI yang memiliki 72 juta parameter — 35 kali lebih besar dibandingkan model VLA (Vision-Language-Action) standar.
Model raksasa ini akan dilatih di cloud menggunakan komputasi 10 EFLOPS (ExaFLOPS) yang dimiliki Xpeng, kemudian dikompresi menggunakan teknik knowledge distillation agar dapat dijalankan di chip Turing yang terdapat dalam kendaraan.
Pendekatan ini memungkinkan kendaraan tetap menjalankan model besar tanpa mengorbankan performa atau kapasitas komputasi lokal.
Hasil pengujian awal menunjukkan bahwa model dasar ini mampu mengontrol kendaraan secara langsung, membuka peluang besar untuk pengembangan kendali otonom multimodal berbasis AI yang lebih cerdas dan responsif.
Menuju Masa Depan Otonom: Dari L3 ke L4, hingga Mobil Terbang
Xpeng menargetkan untuk mulai komersialisasi teknologi mengemudi otonom Level 3 (L3) pada paruh kedua tahun ini.
Sementara itu, pengembangan Level 4 (L4) direncanakan untuk tahun 2026, seiring dengan semakin matangnya teknologi yang dikembangkan.
Ambisi Xpeng tidak berhenti pada mobil penumpang. Perusahaan juga berencana memanfaatkan chip Turing untuk robot berbasis AI dan bahkan mobil terbang, menjadikan chip ini sebagai inti dari ekosistem teknologi masa depan Xpeng yang lebih luas.
Chip AI Turing, Pilar Masa Depan Xpeng
Dengan kehadiran chip AI Turing, Xpeng menegaskan dirinya bukan hanya sebagai produsen mobil listrik, tetapi juga pemain utama dalam revolusi teknologi otonom.
Melalui chip ini, Xpeng berhasil mengatasi tantangan eksternal, membangun kemandirian teknologi, dan menciptakan pondasi kuat untuk menghadirkan kendaraan masa depan yang lebih pintar, aman, dan otonom.
Langkah strategis ini menjadikan Xpeng semakin siap menghadapi persaingan global dan memperkuat posisinya sebagai pelopor kendaraan otonom berbasis AI di dunia. ***