Hukum dan KriminalNasional

Belalang Setan Serangga Maut dengan Tampilan Memesona

MANADO.NEWS – Nama belalang setan mungkin terdengar seperti cerita horor, tetapi serangga ini menjadi nyata dan mematikan setelah insiden tragis di Bojonegoro.

Seperti dilansir dari ANTARA pada Jumat, 26 Desember 2024, seorang warga dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi serangga ini, memicu kehebohan di masyarakat.

Serangga yang memiliki nama ilmiah Aularches miliaris ini juga dikenal sebagai belalang bulus di beberapa daerah. Kejadian serupa pernah terjadi di Yogyakarta pada 2022, menunjukkan bahwa risiko dari serangga ini nyata.

Namun, apa yang membuat belalang setan begitu berbahaya? Mari kita telusuri lebih dalam.

Mengenal Ciri-Ciri Belalang Setan: Cantik tapi Mematikan

Serangga setan memiliki tampilan yang mencolok dan unik, tetapi di balik keindahan warnanya terdapat racun yang berbahaya. Berikut ciri khasnya:

  1. Kepala dan Dada: Berwarna kebiruan gelap dengan garis kuning cerah yang kontras.
  2. Perut: Berwarna hitam dengan pola garis merah menyala, memberi peringatan kepada predator.
  3. Sayap: Hijau dengan bercak-bercak kuning yang menarik perhatian.

Warna cerah ini bukan sekadar hiasan, melainkan mekanisme alami untuk menunjukkan bahwa serangga ini beracun dan berbahaya bagi predator, termasuk manusia.

Habitat dan Perilaku Unik Belalang Setan

Belalang setan banyak ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Habitatnya meliputi hutan, perkebunan, dan lahan pertanian, di mana mereka sering dianggap sebagai hama tanaman karena perilaku makannya yang merusak.

Uniknya, belalang ini lebih aktif di malam hari, berbeda dengan belalang lain yang cenderung aktif pada siang hari. Ketika merasa terancam, mereka memiliki kebiasaan menjatuhkan diri ke tanah alih-alih melarikan diri dengan terbang.

Racun Mematikan: Mekanisme Pertahanan yang Efektif

Salah satu alasan utama belalang setan dianggap berbahaya adalah kemampuannya mengeluarkan cairan beracun. Cairan ini diproduksi dari bagian dada (toraks) sebagai bentuk perlindungan ketika serangga merasa terganggu.

BACA JUGA:  Tunjangan Kinerja Dosen ASN Bermasalah? Begini Respons Menteri Baru

Berikut adalah karakteristik racunnya:

  • Berbentuk busa: Sering kali disertai suara derikan yang menakutkan.
  • Efek iritasi: Cairan ini dapat menyebabkan iritasi kulit pada manusia.
  • Zat kimia berbahaya: Kandungan senyawanya cukup kuat untuk mengusir predator dan berpotensi membahayakan manusia.

Walaupun belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan racun ini dapat langsung menyebabkan kematian, sensitivitas tubuh manusia terhadap racun ini bisa bervariasi, sehingga tetap berisiko.

Tragedi di Bojonegoro: Bahaya Mengonsumsi Belalang Setan

Menurut Fatwa MUI Nomor Kep-13/MUI/IV/2000, belalang pada dasarnya halal untuk dikonsumsi selama tidak membahayakan. Namun, belalang setan adalah pengecualian. Cairannya yang beracun menjadikannya berpotensi mematikan jika masuk ke tubuh manusia.

Insiden di Bojonegoro, di mana seorang warga meninggal dunia usai mengonsumsi serangga ini, menjadi peringatan serius. Meskipun tidak semua belalang berbahaya, masyarakat harus berhati-hati, terutama terhadap jenis-jenis yang belum diketahui keamanannya.

Cara Mencegah Risiko Bahaya Belalang Setan

Agar terhindar dari bahaya belalang tersebut, berikut langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Jangan Sentuh Langsung: Hindari kontak fisik dengan belalang setan, terutama jika Anda menemukannya di area sekitar.
  2. Gunakan Pelindung: Kenakan sarung tangan dan pakaian tertutup saat berada di tempat yang berpotensi menjadi habitat serangga ini.
  3. Laporkan Populasi yang Mengganggu: Jika populasi belalang setan di suatu wilayah meningkat dan mulai meresahkan, segera hubungi pihak terkait untuk tindakan pengendalian.

Langkah ini penting untuk mencegah risiko, baik bagi manusia maupun ekosistem sekitarnya.

Ingatlah untuk selalu mengedukasi diri dan orang sekitar mengenai serangga berbahaya seperti belalang ini. Jangan ambil risiko dengan mengonsumsinya, dan laporkan jika populasi serangga ini mulai mengganggu di wilayah Anda. ***

Back to top button