ManadoTravel

Nama Manado Ternyata Punya Sejarah Panjang, Begini Asal-Usulnya

MANADO.NEWS – Sejarah nama Kota Manado memang penuh dengan misteri dan cerita menarik. Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan budaya yang kaya.

Terletak di tepi pantai dan dikelilingi oleh pegunungan, Manado menawarkan pesona wisata bawah laut yang luar biasa di tempat-tempat seperti Bunaken, Manado Tua, dan Siladen.

Namun, di balik pesonanya, ada sejarah panjang tentang asal usul nama Manado yang menjadi topik perdebatan.

Berbagai teori muncul terkait bagaimana nama ini tercipta, sebagian besar berasal dari pengaruh bangsa Eropa yang pertama kali datang ke wilayah ini.

Asal Usul Nama Manado: Teori dan Versi yang Berbeda

Nama “Manado” diperkirakan berasal dari kata “Manaroe” atau “Manadou” dalam bahasa Minahasa, yang berarti “dijauh” atau “negeri yang jauh”.

Penyebutan ini mirip dengan istilah dalam bahasa Sangihe, yakni “Manaro” yang juga memiliki arti serupa.

BACA JUGA: Jumlah Kecamatan di Manado Ada Berapa? Jelajahi dengan Mudah Daftarnya

Meski begitu, sejarah penggunaan nama Manado tak lepas dari pengaruh bangsa Eropa, terutama Portugis, Spanyol, dan Belanda, yang datang ke wilayah ini karena terpesona dengan keindahan dan kekayaan alamnya.

Pada masa lalu, Manado merupakan bagian dari Minahasa. Namun, sejak tahun 1947, kota ini berdiri sebagai entitas tersendiri.

Sebelum dikenal sebagai Manado, wilayah ini lebih dikenal dengan nama Wenang. Wenang adalah nama pertama yang dipakai untuk wilayah tersebut hingga akhirnya berubah menjadi Manado.

Proses pergantian nama ini diduga dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1682, sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Geraldine Manoppo-Watupongoh, seorang ahli sejarah Minahasa.

Teori Pergantian Nama Wenang ke Manado

Menurut beberapa sumber, pergantian nama Wenang menjadi Manado tidak dilakukan oleh Spanyol, melainkan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) Belanda.

BACA JUGA:  Peredaran Miras Ilegal di Manado Terbongkar, 125 Liter Cap Tikus Disita

Pada masa pemerintahan Dr. Robertus Padtbrugge, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menjabat di Ternate pada tahun 1677 hingga 1682, nama Manado mulai dikenal lebih luas dalam dokumen-dokumen resmi.

Nama ini semakin sering muncul dalam catatan dan surat-surat penting yang dibuat oleh bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda, yang lebih mengenal nama Manado daripada Wenang.

Pada tahun 1623, nama Manado mulai digunakan dalam surat-surat resmi. Nama tersebut semakin dikenal di kalangan bangsa Eropa dan akhirnya menggantikan Wenang dalam penggunaan sehari-hari.

Oleh karena itu, pergantian nama ini dilakukan secara bertahap, dengan Wenang digantikan oleh Manado, yang lebih dikenal di luar wilayah Minahasa.

Versi Lain: Dari Pogidon ke Wenang

Selain teori mengenai pergantian nama Wenang, ada juga versi yang menyebutkan bahwa Manado sebelumnya dikenal dengan nama Pogidon.

Wilayah Pogidon sering diidentikan dengan Wenang, namun sebenarnya, Pogidon dan Wenang merupakan dua tempat yang berbeda.

Wenang adalah sebuah wilayah yang luas, sementara Pogidon lebih merujuk pada pemukiman kecil yang ada di sekitar wilayah tersebut.

Pengaruh Bangsa Eropa: Penemuan Nama Manado

Meskipun kata Manado berasal dari bahasa lokal, nama ini banyak tercatat dalam dokumen-dokumen yang ditinggalkan oleh bangsa Eropa.

Sejarah mencatat bahwa pelaut Portugis bernama Simao d’Abreu adalah orang pertama yang menemukan nama Manado pada tahun 1523.

Namun, nama ini baru dipublikasikan oleh Antonio Galvao, mantan gubernur Portugis di Maluku, dalam bukunya yang berjudul “Tratado” pada tahun 1541.

Pada saat itu, Simao d’Abreu tidak langsung mengungkapkan temuannya, mengingat kebijakan politik tutup mulut yang diterapkan oleh bangsa Portugis.

Namun, informasi tersebut akhirnya dibocorkan oleh Galvao dan mulai tersebar luas. Pada tahun 1541, Nicolaas Desliens, seorang kartografer asal Perancis, turut mencantumkan nama Manado di peta dunia. Hal ini menandai semakin dikenalinya nama Manado oleh bangsa Eropa.

BACA JUGA:  Resmob Delta Polresta Manado Bongkar Kasus Pelecehan Viral

Manado Tua: Wilayah yang Tak Terlupakan

Nama Manado yang disebutkan oleh Simao d’Abreu dan Antonio Galvao merujuk pada wilayah yang kini dikenal sebagai Manado Tua, sebuah pulau yang terletak di sebelah utara kota Manado saat ini.

Manado Tua adalah bagian dari kepulauan yang kini menjadi bagian dari Kota Manado dan masih menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Sulawesi Utara.

Sejarah nama Manado menggambarkan perjalanan panjang yang melibatkan berbagai peristiwa penting, mulai dari pengaruh bahasa lokal hingga interaksi dengan bangsa Eropa.

Meskipun banyak teori yang mencoba menjelaskan asal usul nama ini, satu hal yang pasti adalah bahwa Manado adalah kota yang memiliki identitas kuat dan kaya akan sejarah.

Keindahan alamnya, yang tak terlepas dari kekayaan budaya dan sejarahnya, menjadikan Manado sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan pesona Indonesia di bagian timur.

Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan budaya yang menawan, tetapi juga cerita-cerita sejarah yang tak terlupakan.

Dengan segala daya tariknya, Manado akan terus menjadi bagian penting dari cerita panjang Indonesia. ***

Sumber: RRI

Back to top button