Polda Sulut Ungkap Data Kriminal 2024, Narkoba Melonjak

MANADO.NEWS – Polda Sulut kembali menggelar Rilis Akhir Tahun (RAT) 2024 dengan menyajikan fakta menarik dari penanganan kriminalitas selama setahun terakhir.
Dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, acara yang berlangsung pada Senin (30/12/2024) di Aula Tribrata ini dihadiri oleh para pejabat utama, wartawan, dan tokoh masyarakat.
Seperti disadur dari Tribrata News pada Selasa, 31 Desember 2024, hasil laporan menunjukkan dua sisi mata uang: di satu sisi, angka kasus kriminal umum dan khusus menurun signifikan, tetapi di sisi lain, kasus narkoba menunjukkan tren kenaikan yang mengkhawatirkan.
Kriminalitas Umum Menurun, Efektivitas Masih Jadi Tantangan
Dalam evaluasi, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulut mencatat penurunan signifikan jumlah kasus. Tahun 2023 merekam 9.232 kasus dengan tingkat penyelesaian mencapai 58%, sementara tahun 2024 mencatat 8.544 kasus—turun 7,45%. Namun, efektivitas penyelesaian kasus sedikit merosot ke angka 52,72%.
Kasus dominan pada 2024:
- Penganiayaan biasa: 2.669 kasus
- Pencurian biasa: 778 kasus
- Perlindungan anak: 681 kasus
- Pengeroyokan: 562 kasus
- Penipuan dan penggelapan: 490 kasus & 448 kasus
Menariknya, beberapa kategori seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kasus cabul juga masih menjadi perhatian utama. Wakapolda menegaskan perlunya langkah pencegahan berbasis masyarakat guna menekan angka ini.
Kriminal Khusus: Angka Menurun, Tapi Penyelesaian Menantang
Kasus kriminal khusus, seperti korupsi, siber, dan perbankan, juga menunjukkan tren penurunan. Pada 2023, total 430 kasus dilaporkan, sementara pada 2024 hanya 385 kasus—turun 10,5%. Meski demikian, tingkat penyelesaian kasus hanya mencapai 37,9%, menjadi pekerjaan rumah besar bagi kepolisian.
Rincian kasus 2024:
- Korupsi: 4 kasus, dengan penyelesaian 7 kasus
- Siber: 163 kasus, penyelesaian 73 kasus
- Perbankan: 163 kasus, penyelesaian 43 kasus
- Indagsi: 3 kasus tanpa penyelesaian
Upaya pemberantasan kriminal khusus memerlukan strategi yang lebih tajam, terutama untuk meningkatkan penyelesaian kasus siber yang kini makin kompleks.
Kasus Narkoba Meningkat, Tantangan Besar di 2024
Namun, yang menjadi sorotan utama adalah meningkatnya kasus narkoba. Pada 2024, jumlah kasus melonjak hingga 231, naik 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat penyelesaian kasus juga menurun ke angka 67%, dengan total tersangka mencapai 269 orang.
Jenis kasus narkoba yang dominan:
- Narkotika: 90 kasus
- Psikotropika: 8 kasus
- Obat-obatan: 113 kasus
- Bahan berbahaya: 20 kasus
Barang bukti yang disita pun cukup signifikan, mencakup sabu 670,18 gram, ganja 214,65 gram, dan puluhan ribu butir obat keras. Fakta ini menjadi indikasi serius bahwa peredaran narkoba semakin masif dan memerlukan langkah tegas serta kolaborasi lintas sektor.
Langkah Strategis Polda Sulut: Fokus pada Kolaborasi
Wakapolda Brigjen Pol Bahagia Dachi menegaskan bahwa hasil positif ini tak lepas dari kerja keras jajaran kepolisian dan dukungan masyarakat. Untuk kasus narkoba, strategi pencegahan berbasis edukasi dan penguatan patroli akan menjadi prioritas di tahun mendatang. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan juga sangat diperlukan.
“Kami akan terus meningkatkan sinergi dengan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan lembaga swadaya, guna memastikan Sulawesi Utara tetap aman dan kondusif,” ujarnya. ***