Harga Bitcoin Tembus 100 Ribu Dolar! Ini Penyebab Utamanya

MANADO.NEWS – Harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini mencatatkan lonjakan yang signifikan, melampaui angka 100 ribu dolar AS, atau sekitar Rp1,58 miliar. Fenomena ini menarik perhatian banyak investor dan analis pasar.
Kenaikan harga Bitcoin yang luar biasa hingga mencapai 100 ribu dolar AS dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pengurangan pasokan, meningkatnya minat institusional, hingga kondisi ekonomi global yang mendukung.
Menurut Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, ada beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga Bitcoin.
1. Pengurangan Pasokan Bitcoin melalui Proses Halving
Salah satu faktor yang berperan besar dalam kenaikan adalah proses halving. Setiap empat tahun sekali, jumlah Bitcoin yang dihasilkan oleh penambang akan berkurang setengahnya.
Hal ini mengurangi imbalan bagi para penambang dan menciptakan kelangkaan pasokan Bitcoin. Akibatnya, dengan pasokan yang lebih terbatas, permintaan untuk Bitcoin meningkat, yang pada gilirannya memicu tekanan beli dan mendorong harga naik.
2. Arus Masuk Dana Institusional yang Signifikan
Selain halving, arus masuk dana institusional juga memainkan peran penting dalam kenaikan harga Bitcoin. Semakin banyak lembaga keuangan besar, perusahaan, dan investor institusional yang beralih ke aset kripto, khususnya Bitcoin, sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Kepercayaan institusional terhadap Bitcoin semakin menguat, yang memberikan dampak positif terhadap harga dan legitimasi cryptocurrency ini di pasar global.
3. Permintaan yang Meningkat dari Pengguna Ritel
Tidak hanya dari kalangan institusional, permintaan dari pengguna ritel atau individu juga turut berkontribusi pada lonjakan harga Bitcoin. Kemudahan akses ke platform perdagangan kripto, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang potensi keuntungan Bitcoin, telah menyebabkan semakin banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi.
4. Faktor Makroekonomi dan Geopolitik
Kondisi ekonomi global juga turut mempengaruhi harga. Ketidakpastian ekonomi, inflasi, dan kebijakan moneter yang longgar oleh bank sentral di berbagai negara, membuat banyak investor mencari aset yang dianggap lebih aman, termasuk Bitcoin. Aset digital ini sering dipandang sebagai “golden hedge” atau perlindungan terhadap inflasi, mirip dengan emas.
5. Inovasi Teknologi dan Adopsi yang Semakin Meluas
Teknologi blockchain yang mendasari Bitcoin terus berkembang, dan dengan adanya inovasi-inovasi baru, seperti solusi pembayaran yang lebih efisien dan peningkatan skalabilitas, semakin banyak sektor yang mengadopsi Bitcoin. Hal ini menambah daya tarik Bitcoin sebagai aset yang tidak hanya untuk investasi, tetapi juga sebagai alat tukar yang sah.
Dengan kombinasi faktor-faktor ini, banyak yang meyakini bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk terus tumbuh, meskipun harga dapat berfluktuasi seiring dengan perkembangan pasar. ***