Bisnis

10 Mata Uang Terlemah di Dunia: Bisa Jadi Rupiah Salah Satunya

MANADO.NEWS – Perkembangan ekonomi global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor politik, sosial, dan ekonomi telah membuat banyak yang menyebabkan mata uang terlemah di dunia mengalami depresiasi.

Meskipun Rupiah Indonesia termasuk dalam daftar mata uang yang melemah terhadap dolar AS, banyak negara dengan mata uang lebih tertekan yang berjuang keras untuk mempertahankan nilai tukar mereka.

Di sisi lain, beberapa negara yang mengalami kemajuan ekonomi tetap memiliki mata uang yang cenderung lebih stabil, meskipun berada pada posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan dolar AS.

Masa depan perekonomian global yang tidak pasti dan pengaruh dari kebijakan moneter di berbagai negara akan terus memengaruhi pergerakan mata uang dunia.

BACA JUGA: Menabung Cepat Ala Orang Jepang, 6 Cara Efektif Dipraktikkan 

Tetapi, mata uang mana yang paling lemah di dunia? Apakah Rupiah Indonesia termasuk dalam daftar ini?

Apa Itu Mata Uang Terlemah?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita definisikan dulu apa yang dimaksud dengan mata uang terlemah.

Mata uang terlemah adalah mata uang yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan mata uang lainnya, terutama dalam hubungan terhadap dolar AS.

Depresiasi mata uang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter, ketidakstabilan politik, perubahan inflasi, dan keadaan ekonomi global.

Faktor Penyebab Depresiasi Mata Uang

Depresiasi mata uang bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

  1. Intervensi Bank Sentral: Kebijakan bank sentral yang tidak mendukung stabilitas nilai tukar dapat memperburuk nilai mata uang.
  2. Krisis Ekonomi dan Ketidakstabilan Politik: Ketegangan politik dan ketidakstabilan ekonomi bisa menyebabkan penurunan nilai mata uang.
  3. Peningkatan Impor dan Penurunan Ekspor: Jika suatu negara lebih banyak mengimpor barang daripada mengekspor, nilai mata uangnya cenderung melemah.
  4. Inflasi yang Tinggi: Inflasi yang tidak terkendali dapat menyebabkan penurunan daya beli mata uang.
BACA JUGA:  Nilai Tukar Rupiah Melemah, Tembus Rp17.000 per Dolar AS

Sekarang, mari kita lihat daftar mata uang terlemah di dunia pada akhir November 2024.

1. Lebanese Pound (LBP)

Pound Lebanon (LBP) telah lama menduduki posisi teratas sebagai mata uang terlemah di dunia. Selama beberapa tahun terakhir, LBP mengalami depresiasi yang sangat drastis, dipicu oleh krisis ekonomi, inflasi tinggi, serta ketidakstabilan politik.

Sejak krisis perbankan yang terjadi pada tahun 2019, ekonomi Lebanon semakin terpuruk, yang menyebabkan Pound Lebanon kehilangan nilainya di pasar global.

2. Iranian Rial (IRR)

Rial Iran (IRR) juga merupakan salah satu mata uang terlemah di dunia. Depresiasi besar terhadap Rial dimulai setelah kegagalan kesepakatan nuklir antara Iran dan AS pada 2015, yang berujung pada sanksi ekonomi yang berat.

Meskipun sempat stabil beberapa tahun terakhir, Rial kembali mengalami tekanan akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang menyebabkan nilai tukar rial terus melemah terhadap dolar AS.

3. Vietnamese Dong (VND)

Meskipun ekonomi Vietnam terus berkembang pesat, mata uangnya, Dong (VND), masih tergolong lemah di pasar internasional.

Penyebab utama depresiasi Dong adalah ketidakseimbangan perdagangan, inflasi yang terus meningkat, serta faktor eksternal seperti ketergantungan pada ekspor komoditas.

Meskipun demikian, Dong tetap menjadi mata uang yang cukup stabil di kawasan Asia Tenggara meskipun tergolong rendah jika dibandingkan dengan dolar AS.

4. Indonesian Rupiah (IDR)

Rupiah Indonesia (IDR) merupakan salah satu mata uang yang kerap mengalami depresiasi terhadap dolar AS.

Faktor yang menyebabkan pelemahan Rupiah meliputi ketergantungan pada impor barang, terutama bahan bakar, serta defisit neraca perdagangan yang cukup besar.

Di samping itu, ketidakstabilan politik dan sosial juga dapat memengaruhi nilai tukar Rupiah, meskipun Bank Indonesia berusaha keras menjaga stabilitas mata uang tersebut.

BACA JUGA:  Harga Dolar AS 1 Februari 2025 Terjun Rp8.170, Hoax atau Fakta?

5. Guinean Franc (GNF)

Guinean Franc (GNF) adalah mata uang negara Guinea, Afrika Barat, yang juga termasuk dalam daftar mata uang terlemah.

Inflasi yang tinggi, ketergantungan pada ekspor komoditas, serta rendahnya tingkat investasi asing menjadi penyebab utama depresiasi mata uang ini.

Meskipun Guinea memiliki sumber daya alam yang melimpah, ketidakstabilan ekonomi dan politik menghambat penguatan Franc Guinea.

6. Sierra Leone Leone (SLL)

Sierra Leone Leone (SLL) adalah mata uang yang terbilang sangat lemah.

Negara ini masih menghadapi tantangan besar terkait dengan kemiskinan, ketergantungan pada bantuan internasional, dan kurangnya infrastruktur yang memadai.

Meskipun ada upaya untuk memperbaiki ekonomi, Leone terus terdepresiasi seiring dengan tingginya angka inflasi dan defisit anggaran.

7. Uzbekistani Som (UZS)

Mata uang Uzbekistan, yaitu Som (UZS), mengalami depresiasi akibat kebijakan ekonomi yang kurang efisien dan ketergantungan pada ekspor komoditas.

Selain itu, inflasi yang tinggi juga turut memengaruhi daya beli Som di pasar global. Pemerintah Uzbekistan telah berusaha untuk mengatasi hal ini dengan melakukan reformasi ekonomi, namun dampaknya terhadap mata uang belum sepenuhnya positif.

8. Paraguay Guarani (PYG)

Paraguay Guarani (PYG) adalah mata uang yang relatif lemah, meskipun negara ini memiliki ekonomi yang cukup stabil di kawasan Amerika Selatan.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan depresiasi Guarani adalah ketergantungan pada sektor pertanian yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dunia. Hal ini memengaruhi stabilitas mata uang Paraguay terhadap dolar AS.

9. Congolese Franc (CDF)

Congolese Franc (CDF) adalah mata uang Republik Demokratik Kongo yang juga tergolong lemah.

Kongo adalah negara dengan salah satu tingkat kemiskinan tertinggi di dunia, yang turut berimbas pada nilai tukar CDF. Konflik politik dan sosial yang berkepanjangan serta ketergantungan pada ekspor tambang menjadikan Franc Kongo terus mengalami depresiasi.

BACA JUGA:  Danantara dan Bank Emas Gebrakan Prabowo Subianto untuk Ekonomi RI

10. Uzbekistani Som (UZS)

Kembali lagi, Uzbekistani Som (UZS) merupakan mata uang yang terdepresiasi akibat ketidakstabilan ekonomi yang terus berlangsung.

Meskipun ada perbaikan pada sektor-sektor tertentu, dampak dari inflasi tinggi dan ketergantungan pada komoditas masih sangat besar bagi ekonomi negara ini. ***

Back to top button